Trump Gunakan 'We Will Rock You' Saat Kampanye, Queen Berang

- Rabu, 16 Oktober 2019 | 13:05 WIB
Queen (Twitter @queenwillrock)
Queen (Twitter @queenwillrock)

Presiden Amerika Serikat Donald Trump memang ngeyel. Dia terus menggunakan lagu milik musisi terkenal untuk kepentingan kampanyenya. Kini, band rock Queen yang bereaksi. 

Brian May dan Roger Taylor melarang Trump kembali mengulang penggunaan lagu mereka setelah 'We Will Rock You' muncul dalam video kampanye pemilhan Presiden Amerika.

Video yang menampilkan rekaman Trump berpidato di hadapan pendukungnya itu di-posting pekan lalu (9 Oktober) dan menampilkan seluruh lagu di sekujur video. Saat ini, perwakilan dari band rock legendaris asal Inggris itu mengonfirmasi mereka sedang mengupayakan pencopotan lagu tersebut.

"Jangan berharap video ini - yang menggunakan lagu Queen - 'We Will Rock You' secara keseluruhan - akan bertahan lama," tulis Buzz B. Adam B.Vary dari Buzzfeed pada Kamis (10/10).

“Perwakilan untuk Queen memberi tahu saya malam ini bahwa band telah memasuki proses untuk menyerukan tidak digunakannya hak cipta lagu Queen oleh kampanye Trump. Ini sedang berlangsung."

Diyakini, klip itu akhirnya diturunkan pada Minggu (13/10). Dan di saat Trump belum menghapus kicauannya, pemberitahuan resmi terbaru muncul dengan bunyi: "Media ini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan terhadap laporan oleh pemilik hak cipta."

Queen sebelumnya bersitegang dengan Trump pada tahun 2016, ketika kandidat presiden AS saat itu berjalan di atas panggung di Konvensi Nasional Republik dengan iringan lagu 'We Are the Champions'.

Sebagai tanggapan, band ini mengatakan mereka tidak ingin musik mereka dikaitkan dengan debat politik di negara mana pun dan mengatakan mereka tidak ingin lagu tersebut digunakan dalam kampanye Trump dan pandangan politik dari Partai Republik. 

Queen sendiri menjadi nama beken terbaru yang menjauhkan diri dari Trump, mengikuti langkah serupa dari Nickelback dan Prince Estate dalam beberapa pekan terakhir.

Nickelback berhasil mengajukan klaim hak cipta terhadap Trump setelah ia menggunakan lagu 'Photograph' dalam meme video viral untuk mengejek saingannya Joe Biden.

Sementara itu, pemegang hak aset mendiang musisi Prince menyerang Trump karena memutar ‘Purple Rain’ di sebuah rapat umum di kota asal musisi di Minneapolis. Padahal pada 2018 pengacara Trump mengonfirmasi mereka tidak akan lagi menggunakan musik Prince.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X