Penyebab kematian drummer Foo Fighters, Taylor Hawkins akhirnya terungkap.
Jaksa Agung Kolombia secara tegas menolak penggunaan kata overdosis terkait kematian Hawkins, meski hasil forensik menemukan ada sebanyak 10 zat yang terkandung dalam tubuh musisi berusia 50 tahun itu.
Adapun 10 zat yang dimaksud yakni THC (ganja), antidepresan trisiklik, benzodiazepin dan opioid.
Ahli forensik mengatakan bahwa Taylor Hawkins mengalami pembengkakan jantung yang luar biasa saat ditemukan meninggal dunia.
"Dokter forensik terkejut dengan ukuran jantung sang drummer yang lebih dari 600 gram," demikian tulis laporan media Kolombia, Semana yang dilansir Variety.
Institut Nasional Kedokteran Forensik akan melanjutkan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti dari kematian Taylor Hawkins.
Kantor Kejaksaan Agung akan melanjutkan penyelidikan dan akan melaporkan hasil yang diperoleh secara tepat waktu.
Taylor Hawkins meninggal dunia saat Foo Fighters berada di tengah tur Amerika Selatan. Mereka dijadwalkan akan kembali ke AS untuk tampil di Grammy Awards pada 3 April 2022.
Taylor Hawkins memulai kariernya di industri musik sebagai drummer tur untuk Sass Jordan dan Alanis Morissette, serta drummer untuk band progresif eksperimental Sylvia.