Voice of Baceprot Angkat Pergerakan Perempuan di Single Terbaru, Tak Gentar dengan Stigma

- Selasa, 8 Maret 2022 | 14:06 WIB
Grup music Voice of Baceprot. (Antara/HO)
Grup music Voice of Baceprot. (Antara/HO)

Grup musik metal Voice of Baceprot (VOB) merilis single baru untuk merayakan Hari Perempuan Internasional yang jatuh hari ini. Lagu tersebut akan bertema tentang bagaimana perempuan berani menyalakan keberanian dan mematahkan stereotip tentang perempuan.

"Kita sempat bawakan lagu itu saat tur, tapi kita belum terlalu banyak membicarakan lagu ini karena belum rilis secara resmi. Kami berharap ini bisa memantik perempuan untuk lebih menyalakan keberanian," ujar Marsya, saat acara virtual mengutip Antara.

Vokalis VoB, Marsya, mengatakan bahwa single baru tersebut berjudul "Not Public Property" yang bertema tentang pergerakan perempuan. 

Marsya melanjutkan, perilisan lagu tersebut akan diikuti oleh gerakan yang melibatkan tokoh-tokoh perempuan untuk mendukung perempuan lainnya agar berani bersuara dan menunjukkan diri mereka.

"Kita juga bekerja sama dengan Women of the World dan tokoh-tokoh di Indonesia juga. Detailnya akan diumumkan di Instagram VoB," imbuhnya.

Berkaitan dengan Hari Perempuan Internasional, Marsya mengatakan setiap perempuan pasti menyimpan potensi yang besar dan hanya perlu keberanian untuk menunjukkannya.

"Terpenting adalah bagaimana perempuan menyadari potensi itu ada dalam dirinya. Kita harus mendukung mereka untuk membangun keberanian agar mau menunjukkan itu," pungkas Marsya.

Bagaimana VOB mematahkan stereotip.

Menurut Marsya, sang vokalis, awalnya mereka kerap menerima kritikan bahkan diminta untuk berhenti bermusik karena dianggap tidak cocok dengan penampilan mereka.

"Paling banyak adalah yang menyuruh berhenti bermain musik. Kebanyakan orang berpikir kita kurang cocok untuk main musik yang keras dengan penampilan berhijab. Jadi orang-orang menyarankan untuk berhenti bermusik atau tetap bermusik tapi lepas hijab," kata Marsya.

"Banyak juga yang menyarankan untuk fokus di rumah saja. Hal-hal semacam itu sudah jadi makanan sehari-hari kita," lanjut Marsya.

Komentar-komentar negatif tersebut, kata Marsya, datang dari berbagai arah, termasuk keluarga dan lingkungan sekitar mereka.

"Kalau dari keluarga, mereka menganggap profesi sebagai pemusik itu enggak bisa menjamin masa depan. Di lingkungan juga disangkanya kita mau menyebarkan pengaruh buruk," ujar Marsya.

Meski demikian, Marsya dan rekan satu bandnya yakni Sitti dan Widi, tak menghiraukan komentar negatif tersebut karena merasa telah menemukan diri mereka di musik.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X