Dampak Rencana Pemindahan Ibu Kota Terhadap Aktivitas Industri Musik

- Rabu, 24 Juli 2019 | 13:08 WIB
photo/Instagram/@danillariyadi
photo/Instagram/@danillariyadi

Hakikatnya, Jakarta bukan hanya sebagai Ibu Kota Republik Indonesia, tetapi sudah menjadi pusat pemerintahan negara sejak puluhan tahun lamanya, Lebih dari itu, Jakarta merupakan pusat bisnis dan hiburan, di mana para musisi mendapat peluang besar untuk membesarkan karya-karyanya.

Namun tahun ini, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke kota lain, kabarnya ke luar Pulau Jawa. Kepala negara memberi sinyal pilihan ke Pulau Kalimantan. Sebelumnya, wacana pemindahan sebenarnya sempat merujuk ke Palangka Raya, salah satu kota di Provinsi Kalimantan Tengah.

-
photo/Pixabay

Meski sebenarnya, pemindahan ibu kota bukanlah wacana baru. Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, sudah pernah menggagas pemindahan ibu kota ke Palangka Raya di era pemerintahannya. Wacana sama juga pernah muncul pada era Presiden kedua, Soeharto yang ingin memindahkan ibu kota ke Jonggol, sebuah kecamatan di kota Bogor, Jawa Barat.

Wacana ini kembali mengemuka pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Beliau bahkan sempat membentuk tim khusus untuk membuat kajian mengenai pemindahan tersebut. Namun, sampai pemerintahannya berakhir, tak pernah jelas ibu kota akan dipindah ke mana.

Ibu Kota Pindah, Seberapa Besar Dampaknya Bagi Industri Musik Tanah Air?

Wacana pemindahan ibu kota negara menimbulkan pertanyaan: "seberapa besar pengaruhnya untuk aktivitas di industri musik Tanah Air ke depannya?"

Bicara hal tersebut, musisi Jason Ranti mengatakan pemindahan ibu kota negara semestinya tak akan berpengaruh besar pada aktivitas di industri musik. "Peredaran musik akibat masalah geografis itu enggak ada, karena sekarang musik sudah terdistribusi secara digital," kata pemilik album "Akibat Pegaulan Blues" belum lama ini, dilansir dari Antara.

Dia beranggapan, distribusi penjualan album fisik pun kini lebih dimudahkan dengan layanan pesan-antar, sehingga perpindahan ibu kota negara sesungguhnya tak berpengaruh pada musik. Menurutnya, pemindahan ibu kota tidak banyak berimbas pada tren maupun aliran musik, yang terbentuk utamanya di Jakarta dan di kota besar lainnya.

-
photo/Instagram/@gerombolanwoyoo

Meski begitu, Jason menyebutkan, konsep sentralisasi pemerintahan Indonesia terdahulu berdampak besar ke industri musik Tanah Air, menjadikan Jakarta sebagai sebuah patokan kesuksesan karya musik musisi untuk melebarkan sayapnya ke berbagai daerah.

Namun ia optimis, perpindahan ibu kota negara di zaman industri musik yang serba digital tidak memengaruhi cara orang menilai kualitas sebuah musik maupun yang menjadi patokan kesuksesan bagi musisi.

"Yang pindah pusat pemerintahannya, kalau keseniannya tetep saja dari orang-orangnya, nongkrongnya juga bakal di tempat yang sama, tidak ikutan mungkin ya," kata Jason.

Nilai Karya Musik Para Musisi

Solois Danilla Riyadi beranggapan nilai karya musik dari seorang musisi tidak melulu berpatokan dari lokasi mana karya musik tersebut diluncurkan. "Semua itu dari seberapa serius kita dengan karya itu sendiri. Kalau memang bermusiknya bagus, ya sudah, tinggal proses seleksi alam," kata Danilla.

-
photo/Instagram/@danillariyadi

Pelantun single "Berdistraksi" itu menuturkan karya musik kini mudah didistribusikan lewat digital album. Hal tersebut juga dinilai memudahkan bagi musisi yang berjalan di jalur independen.

Kemudian dari sisi karya, Danilla menilai sebuah karya yang isinya erat dengan pendengarnya di manapun mereka, akan menjadi karya yang populer dan dinikmati dengan sendirinya. "Mau kotanya dimana, distribusinya bagaimana, kalau musiknya bagus, banyak yang relate, dia akan naik sendiri," kata dia.

Pemindahan Ibu Kota Butuh Proses Panjang

Personel SM*SH Bisma Karisma mengatakan pemindahan ibu kota dibutuhkan proses panjang dan sedikitnya akan memengaruhi sebagian besar masyarakat Jakarta untuk berpindah.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X