TERMINA Ajak Nostalgia dengan Rock Nuansa 80-an Lewat Single Debut 'Manusia Biasa'

- Senin, 14 Februari 2022 | 11:28 WIB
Grup musik TERMINA yang usung rock 80-an. (Dok. Pribadi).
Grup musik TERMINA yang usung rock 80-an. (Dok. Pribadi).

Nuansa musik 80-an sampai 90-an kembali menggeliat dan dirintis para musisi muda dengan berbagai kreativitasnya. Termasuk genre rock 80-an yang masih ogah menyerah dengan adanya tekanan zaman di mana semaunya serba hibrid. 

Terbukti dari salah satu musisi Indonesia bernama TERMINA yang masih mengusung genre dan nuansa sound di era rocker rambut gondrong menjamur dimana-mana. Band yang terdiri dari gabungan beberapa rocker Jakarta ini memperkenalkan proyeknya lewat lagu berjudul 'Manusia Biasa'. 

Mengutip keterangan resminya, TERMINA sendiri dibentuk dan dikomando oleh Bobby Rizkiawan yang masih aktif dan produktif berkarya di band thrash metal “KRAS” sebagai vokal dan bassis. Saat mengalami hiatus band utama pada masa pandemi di 2021, gitaris session Fariz RM bernama Mike Alexander mengajak Bobby untuk membentuk sebuah band yang saat itu juga sepi job.

Daari formasi tersebut, keduanya juga mengajak Qiqi (drum), Adhika (kibord), dan Afi (vokal) setelah mengalami dua kali ganti vokalis.

Baca Juga: Agnez Mo Trending & Puncaki Chart iTunes Usai Tunaikan Janji ke Fans Lewat 'Patience'

Nuansa musiknya pun mengambil beberapa referensi dari energi musisi era 80 an seperti Def Leppard, Van Halen era Sammy hagar, Toto, Chicago, Tears For Fears hingga yang segmented macam Nightranger hingga Alias.

Sehingga nuansa itu yang terdengar dari lagu rock upbeat yang kental dengan suara distorsi gitar di latar belakang berjudul 'Manusia Biasa'. Bagi yang familiar dengan nuansa rock 80-an tentu langsung klik saat mendengarkannya.

'Manusia Biasa' adalah single pertama Termina yang diciptakan untuk menyampaikan pesan pengingat sederhana. 

"Kita sebagai manusia memang makhluk sempurna namun tetaplah kecil di mata Tuhan, segala keistimewaan tiadalah berarti untuk disombongkan karena semua hanyalah titipanNya,” tutur Bobby. 

Lagu ini juga memotret fenomena pandemi global corona yang membuat dunia menutup diri. Semua manusia dari berbagai lapisan masyarakat kena imbasnya serta efek paranoid yang timbul. 

Uniknya rencana ke depan band ini malah kurang tertarik untuk publish karya mereka via platform musik yang kali ini. Mereka malah tetapmemilih produksi rilisan fisik seperti kaset dan vinyl.  

 “Tetap akan dirilis namun tidak menjadi prioritas dan di dahulukan, suka-suka kita saja kapan” tutur Bobby.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X