Konser K-Pop We All Are One yang seharusnya digelar selama 3 hari, pada 10 sampai 12 November 2022 di Stadion Madya, Jakarta, tiba-tiba ditunda hingga Januari 2023.
Kabar ditundanya konser K-Pop tersebut disampaikan langsung PT Coution Live Indonesia selaku pihak promotor melalui postingan di media sosial.
"Karena mempertimbangkan bahwa telah terjadi beberapa insiden malang dalam peristiwa dan juga bencana Itaewon di Korea, ada kekhawatiran tinggi dari promotor dan juga seniman tentang insiden penghancuran, dan kami mengekspresikan kondisi kami untuk insiden Itaewon di seluruh dunia," tulis pihak promotor dalam unggahannya di akun weallareone_official seperti dikutip Indozone, Sabtu (19/11/2022).
BACA JUGA: Tiket Konser Sheila on 7 Habis, Promotor Siapkan Ribuan Tiket Spesial, Syaratnya...
Alhasil, para pembeli tiket merasa kecewa dan meminta pengembalian dana. Hingga akhirnya salah satu ketua fanbase K-Pop bernama Derpita Gultom melaporkan pihak promotor atas nama Park Jay Hyun selaku Chief Executive Officer (CEO) ke pihak kepolisian Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat atas tuduhan penipuan.
"Saat pelapor bertemu dengan terlapor dan menanyakan masalah acara konsernya, namun terlapor selalu menunda, kerugian Rp340.748.00 atas kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat," bunyi keterangan dalam tanda bukti lapor LP/B/552/XI/2022/SPKT. UNIT RESKRIM/Polsek Metro Tamansari.
Laporan tersebut mendapat dukungan dari pihak vendor yaitu PT VISI MUSIK ASIA. Menurut pihak vendor, Park Jay Hyun kini sudah sulit untuk dihubungi untuk menyelesaikan permasalahan ditundanya konser tersebut.
"Hasil penjualan tiket kurang lebih sudah mencapai Rp7 Miliar, dan dana itu sudah hampir setengahnya sudah ditarik Direktur Park," kata Rizky Triadi dari pihak PT Visi Musik.
BACA JUGA: Aksi Fan Service Duta SO7 Ambil HP Penggemar pas Konser Tuai Pujian: Gak Kayak yang Onoh
Sementara itu, Fritz Paris Hutapea selaku konsultan hukum pelapor yang juga merupakan anak pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mengatakan saat ini pihak imigrasi sudah mengamankan perwakilan dari pihak PT Coution.
"Direktur Park masih dalam proses pencarian dan paspornya saat ini sudah ditahan pihak imigrasi. PT Visi Musik Asia akan terus melakukan upaya apapun untuk menegakkan keadilan untuk semua," kata Fritz.
