Perayaan 15 Tahun, Jazz Gunung Bromo 2023 Kembali Hadirkan Indahnya Jazz Merdunya Gunung

- Rabu, 14 Juni 2023 | 13:42 WIB
Para penyelenggara Jazz Gung Bromo 2023. (Dok. Jazz Gunung Indonesia)
Para penyelenggara Jazz Gung Bromo 2023. (Dok. Jazz Gunung Indonesia)

Tahun 2023 menjadi momentum bagi Jazz Gunung Bromo untuk kembali menghadirkan pergelaran musik Jazz sekaligus merayakan 15 tahun pelaksanaannya dengan membawa pengalaman menikmati “Indahnya Jazz Merdunya Gunung” bersama para musisi Indonesia yang mendedikasikan dirinya untuk musik tanah air. 

Selain itu juga turut berpartisipasi beberapa musisi dari luar negeri yang membawa misi pertukaran budaya musik jazz.

Jazz Gunung Bromo 2023 akan terselenggara di Amfiteater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo, Jawa Timur dari tanggal 21-22 Juli 2023 mendatang dengan kapasitas sebanyak 2000 penonton per hari. Mereka yang tampil adalah para legenda musik Indonesia dari generasi ke generasi karena konsistensi dan karyanya yang fenomenal sesuai zamannya.

Sejumlah penampil di Jazz Gunung Bromo 2023 tengah bersiap, diantaranya Ermy Kullit, Mus Mudjiono, Atiek CB, dan Margie Segers menjadi sosok-sosok legenda karena karya dan konsistensinya untuk tetap tampil sampai saat ini. Sementara Ardhito Pramono, Yura Yunita, Deredia, Denny Caknan, Salma Salsabil (Indonesian Idol), Daniel Dyonisius, dan Yongkeys mewakili lini musisi muda yang kuat dengan warna musiknya.

-
Para penyelenggara Jazz Gung Bromo 2023. (Dok. Jazz Gunung Indonesia)

Baca Juga: Kenang Mendiang Sang Ayah, Barry Likumahuwa Rilis 'Dear Pops' dan Gali Budaya Maluku

Lalu di lini kolaborasi diisi oleh Ring of Fire Project  dan Blue Fire Project by Bintang Indrianto yang selalu hadir setiap tahunnya di Jazz Gunung dengan membawa kolaborasi musik yang hanya bisa disaksikan di Jazz Gunung.

Dari tahun ke tahun Jazz Gunung Bromo berkomitmen untuk menghadirkan penampilan dengan konsep etno jazz dan memunculkan regenerasi musisi dengan penampilan tunggal hingga kolaborasi lintas genre.

“Tahun ini penyelenggaraan Jazz Gunung Bromo memasuki tahun ke-15. Komitmen kami selain untuk memberi ruang apresiasi kepada para musisi jazz lintas generasi, juga untuk tetap berkontribusi kepada dampak pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap penggagas Jazz Gunung Indonesia, Sigit Pramono dalam Press Conference yang diadakan di Institut Français Indonesia (IFI), Jakarta, Selasa (13/6), seperti yang dikutip dar keterangan persnya.

Upaya tersebut terus dilakukan Jazz Gunung Indonesia (JGI) untuk menggerakkan perekonomian sektor budaya, musik, dan pariwisata paska pandemi. Mulai tahun lalu JGI sudah memulai eventnya di Bandung bekerjasama dengan The GAIA Hotel Bandung untuk menginisiasi Jazz In The Valley. Tahun ini setelah Jazz Gunung Bromo juga akan diselenggarakan Jazz In The Valley di Bandung pada bulan Agustus dan Jazz Gunung Ijen di Banyuwangi pada bulan September.

JGI juga tengah mempersiapkan untuk memberikan kontribusinya di beberapa daerah lainnya selain seperti Samosir (Sumatera Utara), Gunung Burangrang (Bandung), Gunung Slamet (Semarang), dan beberapa gunung di kota lainnya. 

-
Para penyelenggara Jazz Gung Bromo 2023. (Dok. Jazz Gunung Indonesia)

Butet Kartaredjasa, Founder Jazz Gunung Indonesia mengungkapkan Jazz Gunung selalu membawa perbedaan di antara perhelatan musik lainnya. 

“Setiap Jazz Gunung selalu membawa penasaran. Bagaimana kegilaan-kegilaan dalam bermain (musik) jazz secara spontan akan terjadi, kolaborasi antar musisi. Para pendiri acara Mas Sigit, Mas Bintang dan Dewa Budjana, mereka membangun acara ini dengan kepekaan-kepakaan terhadap nilai-nilai etnik lokal dan budaya tradisional Indonesia. Itu jadi pembeda nuansa Jazz Gunung dengan acara jazz lainnya. Rasa penasaran itu akan selalu menggoda penonton untuk kembali ke hadir di Jazz Gunung,”  ujar Butet Kartaredjasa dalam acara yang sama.

Jazz Gunung yang juga didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Menteri Sandiaga S. Uno yang menghadiri press conference mengatakan Jazz Gunung sebagai acara pariwisata dan kreatif mampu memberdayakan UMKM lokal.

“Hal lain yang jadi penting di perhelatan ini yang menargetkan 5.000 ribu penonton, mengajak 10 grup musik dan musisi serta melibatkan 115 pelaku UMKM lokal di Bromo. Ini sejalan dengan program Bangga Berwisata di Indonesia karena yang punya target menggerakkan 1,4 miliar wisatawan nusantara dan juga kebangkitan UMKM yang kita harapkan mendorong terciptanya lapangan kerja. Jazz Gunung ini berhasil membuktikan bahwa industri pertunjukan bukan hanya bertahan, tapi mampu berkembang pesat,” kata Sandiaga yang menghadiri press conference secara langsung. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X