Pengantin Pria ini Meninggal karena Volume Musik di Hari Pernikahan, Picu Serangan Jantung

- Selasa, 7 Maret 2023 | 13:00 WIB
Ilustrasi Pernikahan Diiringi Musik. (FREEPIK/@freepic.diller)
Ilustrasi Pernikahan Diiringi Musik. (FREEPIK/@freepic.diller)

Seharusnya, pernikahan pasangan asal India ini saling bergembira di hari pernikahan mereka. Namun yang terjadi malah tragedi.

Pada tanggal 4 Maret 2023, Surendra Kumar yang berusia 22 tahun, penduduk Sitamarhi di Bihar, India, meninggal karena serangan jantung setelah dia bertukar karangan bunga dengan istrinya di atas panggung.

Anggota keluarganya mengatakan bahwa mempelai pria itu pingsan di atas panggung setelah merasa tidak nyaman dengan volume tinggi dari musik DJ yang menggelegar pada upacara 'varmala'.

Baca Juga: Pakai Headphone Terlalu Lama, Bisa Timbulkan Masalah Kulit

Dalam insiden tragis lainnya, seorang pria meninggal karena serangan jantung saat menari di pesta pernikahan di Piplani Katra Varanasi pada 25 November tahun lalu, lapor India Today.

Beberapa bulan terakhir, serentetan insiden mengejutkan telah disaksikan di India, di mana orang terlihat tiba-tiba pingsan dan dalam beberapa kasus sekarat karena tidak tahan mendengar musik keras.

Pendengar Musik Keras atau Lembut Berpotensi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Pada November 2019, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Heart Journal menunjukkan bahwa musik apa pun, baik keras maupun lembut, secara tidak langsung dapat membuat seseorang rentan dan lemah.

Mereka melibatkan penelitian pada 500 orang dewasa sehat, yang tinggal atau bekerja di dekat area pasar yang sibuk dan terus-menerus terpapar musik keras.

-
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami keberisikan. (FREEPIK/@wayhomestudio)

Studi yang dilakukan selama lima tahun ini mengungkapkan bahwa orang yang tidak memiliki gejala penyakit jantung rentan terhadap penyakit kardiovaskular.

Setelah disesuaikan dengan faktor lain yang berkontribusi terhadap risiko kardiovaskular (termasuk polusi udara), mereka menemukan bahwa setiap peningkatan 5 desibel dalam tingkat kebisingan rata-rata 24 jam dikaitkan dengan peningkatan 34% serangan jantung, stroke, dan penyakit jantung serius lainnya.

Musik atau Kebisingan Bisa Berdampak Buruk Pada Hati Manusia

Studi serupa juga dilakukan di Mainz University Medical Center di Jerman pada sekitar 15.000 orang berusia 35 hingga 74 tahun.

Studi tersebut mengungkapkan apakah musik atau kebisingan, jika meningkat setelah batas tertentu, dapat berdampak buruk pada hati manusia.

Hasilnya, saat seseorang terpapar musik keras, detak jantungnya meningkat dengan cepat, sama seperti saat jogging atau melakukan latihan fisik.

-
Ilustrasi seorang wanita yang mengalami keberisikan. (FREEPIK/@karlyukav)

Detak jantung yang tidak teratur disebut fibrilasi atrium (AFib) dan karena itu, ada bahaya seperti serangan jantung, stroke otak, dan pembekuan darah.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X