Belajar Menghargai Perbedaan kepada Bono dan Bob Marley

- Jumat, 23 Agustus 2019 | 15:17 WIB
Ilustrasi/Pixabay
Ilustrasi/Pixabay

Soal perlawanan terhadap rasisme dan menghargai perbedaan, kita harus belajar kepada dua musisi dunia; Bono (U2) dan Bob Marley. Melalui lagu dan sikap individunya, dua legenda ini kerap menolak segala hal yang berbau diskriminasi. 

Musisi asal Irlandia, Bono sangat aktif melakukan kampanye untuk Afrika, di mana ia ikut mendirikan organisasi amal dan kemanusiaan semisal DATA, EDUN, ONE Campaign, dan Product Red. Pada 1985, Bono bersama U2 ambil bagian dalam sebuah lagu protes akan kebijakan rezim apartheid Afrika Selatan yang bertajuk 'Sun City'. 

Karya Steven Van Zandt ini bukan lagu biasa, karena melibatkan 35 nama band/musisi seperti Peter Gabriel, David Ruffin, Eddie Kendricks, Darlene Love, Bobby Womack, Afrika Bambaataa, Kurtis Blow, Jackson Browne, dan George Clinton.

Juga ada nama-nama Keith Richards, Ronnie Wood, Peter Wolf, Bonnie Raitt, Hall & Oates, Jimmy Cliff, Big Youth, Michael Monroe, Peter Garrett, Ron Carter, Ray Barretto, Gil Scott-Heron, Kashif, Nona Hendryx, Pete Townshend, Pat Benatar, Clarence Clemons, Stiv Bators, dan Joey Ramone. 

Meski tidak secara spesifik menyerukan persamaan hak bagi kulit hitam, tapi lewat kepeduliannya terhadap kondisi Afrika yang tertinggal, ini menjadi pernyataan sikap keberpihakan kepada sesama manusia dalam persamaan derajat tanpa peduli warna kulitnya. 

Salah satu lagu karya Bono yang menyuarakan anti rasisme adalah 'Pride (In The Name Of Love)'. Lagu ini telah menjadi anthem internasional untuk perdamaian, kebebasan dan hak asasi manusia. 

Terinspirasi oleh gerakan hak-hak sipil di Amerika Serikat pada 1950-an dan 60-an, lagu ini merupakan perayaan dari perjuangan tanpa kekerasan Martin Luther King Jr. untuk hak-hak yang setara dan impian King bagi bangsanya untuk menjadi sebuah simfoni dari persaudaraan. 

Bob Marley juga seorang revolusioner. Dia menggunakan musik reggae bukan cuma sebagai senjata perlawanan terhadap rasisme, tetapi juga kemiskinan, kolonialisme hingga imperialisme.

Lagu-lagu karya musisi bernama lengkap Robert Nesta Marley yang menyuarakan perlawanan terhadap segala bentuk perbedaan antara lain; 'Get Up, Stand Up', 'Redemption Song', 'War', 'Africa Unite', 'Crazy Baldhead', 'I Shot The Sheriff', 'Burning and Looting”, dan 'Buffalo Soldier”.

Namun yang paling populer tentu saja 'One Love'. Lagu ini bertutur tentang persaudaraan dan niat baik di mana Bob Marley mengungkapkan keyakinannya dalam kesatuan global. Dia percaya, hal tersebut dapat dicapai melalui semangat cinta.

Berikut penggalan liriknya: 

"One love, one heart, let's get together and feel all right, hear the children crying (One love), hear the children crying (One heart), sayin', "give thanks and praise to the Lord and I will feel all right, sayin', "let's get together and feel all right."

Jika setiap manusia memiliki rasa cinta, segala bentuk perbedaan itu tidak akan pernah ada. Ya, karena pada dasarnya kita semua sama.
 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X