Musisi kontroversial asal Inggris, Gary Glitter, dilaporkan terancam kembali masuk penjara, setelah sempat bebas satu bulan yang lalu.
Glitter (78) dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada 2015 lalu, usai dinyatakan bersalah akibat melakukan pelecehan seksual terhadap tiga wanita muda. Para korbannya berusia di bawah 13 tahun, tulis New York Post dalam laporannya.
Pelantun "Rock and Roll Part 2", yang lahir dengan nama Paul Francis Gadd itu dibebaskan pada bulan Februari lalu, setelah hanya menjalani setengah dari masa hukumannya.
Baca Juga: Momen Lady Gaga Refleks Lari Bantu Fotografer yang Jatuh di Red Carpet Oscar, Tuai Pujian
Namun, ia terancam kembali dipenjara setelah melanggar persyaratan yang telah disepakati oleh pihak kepolisian. Perjanjian tersebut berisi Glitter harus menggunakan tag yang ada GPS-nya dan pergerakannya selalu diawasi oleh polisi.
Seolah lupa dengan perjanjiannya, Glitter diduga mencoba untuk 'mengakses web gelap melalui ponselnya," lapor Daily Mail.
Kemudian, ia juga baru-baru ini terlihat di asrama jaminan di Inggris, di mana Glitter diduga mencari cara "bagaimana menghindari deteksi saat menjelajah web" lewat ponsel pribadinya.
Dengan rentetan masalahnya itu, Glitter terancam kembali dipenjara untuk waktu yang belum ditentukan. Hingga saat ini, pihak Glitter belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Baca Juga: Kota di AS Ubah Nama Jadi Swift City karena Jadi Pembuka Konser The Eras Tour Taylor Swift
Gary Glitter adalah musisi yang sangat populer di era 1970-an dan 1980-an, dengan sejumlah tembang andalannya yang berjudul "Rock and Roll Part 2" dan "Do You Wanna Touch Me'.
Namun, kariernya yang begitu cemerlang tiba-tiba meredup, usai Glitter dipenjara 4 bulan karena kedapatan memiliki 4.000 gambar porno anak di bawah umur.
Artikel Menarik Lainnya:
