1975 Tak Keberatan Tampil di Israel dan Palestina

- Rabu, 28 Agustus 2019 | 09:26 WIB
Vokalis 1975/Twitter @the1975
Vokalis 1975/Twitter @the1975

Ketegangan politik yang terus memanas antara Israel dan Palestina tidak membuat Matt Healy takut tampil di kedua negara tersebut. Vokalis band 1975 bilang, mendatangi lokasi-lokasi konflik sudah menjadi tugasnya.

Dalam sebuah wawancara dengan NME, Selasa (27/8/2019), ia yakin ada banyak penggemar yang tidak merasa diwakili oleh pemerintah mereka sendiri.

Ketika ditanya apakah dia merasa keberatan untuk tampil di lokasi-lokasi yang sangat bertentangan dengan ideologinya, dia menjawab: Tidak!

"Karena pasti ada orang di sini yang menjadi korban dari ide-ide yang menindas itu, dan saya bukan diplomat atau politikus," lanjutnya.

“Ini seperti masalah Palestina/Israel - saya akan pergi dan bermain di kedua tempat itu. Bukan karena saya berpihak tetapi karena ada orang-orang muda di sana yang tidak mewakili pemerintah, dan saya percaya bahwa di negara-negara yang mungkin dilanda perang atau terpisah karena ideologi politik, satu-satunya hal yang menyatukan orang adalah budaya dan seni,” katanya.

Sementara itu sebelumnya, Healy mencium penggemar berjenis kelamin pria saat 1975 tampil di Dubai, 14 Agustus kemarin. Tindakan ini melanggar hukum anti-LGBTQ (lesbian, gay, biseksual, transgender, queer) yang ketat di negara Arab tersebut. 

Dalam pertunjukan pertamanya di Dubai, Healy meninggalkan panggung selama lagu 'Loving Someone' dan mencium penggemar pria setelah dia meminta sang penyanyi untuk menikahinya.

 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X