Everything But The Girl Rilis Single Anyar "Run A Red Light"

- Minggu, 19 Maret 2023 | 14:50 WIB
Everything But The Girl merilis lagu baru yang menjadi bagian dari album anyar yang menandai comeback setelah sempat vakum pada 2000. (Edward Bishop)
Everything But The Girl merilis lagu baru yang menjadi bagian dari album anyar yang menandai comeback setelah sempat vakum pada 2000. (Edward Bishop)

Everything But The Girl merilis single baru berjudul "Run A Red Light". Lagu ini bercerita tentang seseorang yang memimpikan momen besar dalam hidupnya sudah dekat.

"Saya menulis lagu ini tentang pria di penghujung malam, yang memimpikan momen besarnya sudah dekat. Semua keberanian dan niat baik menutupi kerentanan," kata Ben Watt dalam pernyatan tertulis yang diterima Indozone, Minggu (19/3/2023).

Music video "Run A Red Light" disutradarai oleh Charlie Di Placido (Kojey Radical, Jungle). Ia juga yang membuat video terbaru band ini untuk single "Nothing Left To Lose", yang telah ditonton lebih dari 1 juta kali di Youtube.

"Video itu seperti mimpi dari sebuah cerita," kata Tracey Thorn, penyanyi utama Everything But The Girl.

Baca Juga: Belum Lama Dirilis, Lagu Baru Jimin BTS Rajai Tangga Lagu iTunes di 110 Negara

"Kami telah menemukan dengan single ini bahwa koreografi dapat mengekspresikan emosi dalam musik kami tanpa harus terlalu literal. Karakter, kostum, gerakan, arah semuanya pas. Charlie dan timnya benar-benar merasakan perasaan kami. Ini merupakan kolaborasi yang hebat," katanya menuturkan.

Run A Red Light diambil dari album baru Everything But The Girl yang akan rilis 21 April 2023 mendatang bertajuk Fuse. Single pertama di album ini, yaitu "Nothing Left To Lose", telah diputar di radio (rotasi A-list di Radio BBC 6 Musik) dan dukungan daftar putar editorial (New Music Friday, All New Indie, The Other List, Loops), serta lebih dari 1 juta streaming di Spotify.

Ditulis dan diproduksi oleh Ben Watt dan Tracey Thorn selama musim semi-musim panas 2021, Fuse adalah pandangan modern dari jiwa elektronik berkilau yang pertama kali dirintis band ini pada pertengahan 90-an.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Febby Islami Rilis Lagu "Tak Pernah Jauh" untuk Ingatkan Selalu Bersyukur

Suara Tracey Thorn yang berkarakter melengkapi di depan lanskap sub-bass Ben Watt yang berkilauan, ketukan tajam, synth setengah menyala, dan ruang kosong. Seperti pada album sebelumnya, hasilnya adalah karya produksi band yang nyaman dengan keduanya secara sonik kontemporer namun terasa begitu awet muda.

Everything But The Girl menerobos skena indie Inggris pada tahun 1982 dengan sampul jazz-folk yang gamblang dari Cole Porter's Night and Day. Mereka kemudian merilis serangkaian album emas Inggris sepanjang tahun 80-an, bereksperimen dengan jazz, pop gitar, wall-of-sound orkestra, dan drum machine soul.

Setelah pengalaman hampir mati, Ben Watt dari kondisi auto-imun yang langka pada tahun 1992, pasangan ini kembali dengan lagu folktronica Amplified Heart yang laris terjual jutaan pada tahun 1994. Menelurkan empat hit UK Top 40, rekor tersebut menjadi album penjualan platinum pertama band ini.

Setelah pertunjukan terakhir mereka di Montreux Jazz Festival pada tahun 2000, pasangan ini memilih untuk berhenti dari Everything But The Girl, dan kini mereka kembali dengan karya besar mereka Fuse yang tidak akan lama lagi rilis.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Gema Trisna Yudha

Tags

Rekomendasi

Terkini

X