Rayakan 30 Tahun Berkarya Lewat Musik Metal, POWERSLAVES Rilis Buku 'Find Our Love Again'

- Jumat, 5 November 2021 | 14:38 WIB
Powersalves. (Dok.
Powersalves. (Dok.

Tahun ini menjadi tahun yang cukup berkesan bagi band metal asal Jakarta, POWERSLAVES. Dimana tepat 19 April lalu, POWERSALVES genap berumur 30 Tahun, yang berarti sudah tiga dekade belakangan menjadi salah satu band metal Tanah Air melahirkan karya yang luar biasa.

Untuk menandai tonggak tersebut, POWERSLAVES pun merilis sebuah buku biografi yang mengabadikan perjalanan karier musik mereka selama 30 tahun dan telah dirilis pada 1 November kemarin berjudul "Find Our Love Again: 30 Tahun Rekam Jejak Powerslaves".

Baca Juga: Deretan Musisi Metal Wanita yang Suka Berdandan Ala Gothic, Seram Namun Elegan

Buku ini ditulis oleh Riki Noviana, wartawan musik dan founder Indonesia Rock News Media yang juga penggemar fanatik POWERSLAVES. Dia mewawancarai tiga perintis POWERSLAVES – Anwar Fatahillah, Heydi Ibrahim, Wiwiex Soedarno – secara intens selama satu setengah tahun, dari Februari 2020 hingga Agustus 2021.

Buku setebal 221 halaman ini memaparkan banyak kisah seru yang belum pernah diungkap sebelumnya. Bassis sekaligus leader POWERSLAVES, Anwar Fatahillah misalnya, mengungkap sisi lain dari kisah jatuh bangunnya band ini usai ditinggal para personelnya satu per satu.

Sementara itu, Heydi Ibrahim (vokalis) menuturkan masa-masa gelap kehidupannya saat terjerumus ke dalam dunia hitam narkoba. Ia juga membuat "pengakuan dosa" soal keputusannya menjalani karier solo di saat POWERSLAVES berada di puncak popularitas.

-
Cover Buku "Find Our Love Again: 30 Tahun Rekam Jejak Powerslaves". (Dok.Poplicist)

Buku "Find Our Love Again: 30 Tahun Rekam Jejak Powerslaves" juga dilengkapi cerita-cerita dari Agung ‘Gimbal’ Yudha (drum) dan dua additional guitarist saat ini; Robbie Rahman dan Ambang Christ. Tidak ketinggalan, ada kisah tentang detik-detik pensiunnya Andry Muhammad yang memilih untuk memperdalam agama Islam. 

“Banyak kisah yang tidak terdengar, terutama perihal konflik dalam tubuh Powerslaves, diangkat ke permukaan oleh Riki Noviana. Saat pertama ingin menulis buku ini, penulisnya memang mengatakan kepada kami bahwa dia ingin mengangkat soal konflik sebagai pisau analisa untuk generasi yang akan datang,” kata Heydi Ibrahim.

Pengamat musik Denny MR, mengungkapkan jika ia berharap buku ini menjadi inisiatif rekonstruksi sejarah bagi musisi-musisi lainnya.

“Setelah buku yang ditulis oleh Riki Noviana ini terbit, saya berharap akan muncul lebih banyak lagi musisi yang berinisiatif merekonstruksi sejarahnya, agar literasi musik Indonesia tidak mati suri,” Denny MR menuturkan dalam kata pengantar buku tersebut.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X