1 Miliar Anak Muda Berisiko Tuli Gara-gara Sering Dengerin Musik Terlalu Kencang!

- Jumat, 18 November 2022 | 13:22 WIB
Ilustrasi anak muda yang memakai earphones. (Unsplash/Start Digital)
Ilustrasi anak muda yang memakai earphones. (Unsplash/Start Digital)

Sebuah penelitian terbaru dari studi agregat telah menemukan bahwa sebanyak 1,35 miliar remaja dan dewasa muda telah berisiko mengalami gangguan pendengaran (ketulian) akibat paparan tingkat suara yang tidak aman.

Penelitian itu berjudul Prevalence And Global Estimates Of Unsafe Listening Practices In Adolescents And Young Adults: A Systematic Review And Meta-Analysis.

Penelitian tersebut mengeksplorasi praktik mendengarkan yang tidak aman dari kelompok usia 12 hingga 34 tahun; baik itu dari paparan melalui perangkat pendengaran pribadi atau hiburan langsung.

-
Ilustrasi konser langsung. (Unsplash/Aditya Chinchure)

Studi itu diterbitkan di BMJ Global Health Journal yang meneliti tentang efek mendengarkan musik pada perangkat pendengar pribadi seperti headphone dan earbud serta menghadiri acara langsung di tempat hiburan termasuk arena, teater, dan bar.

Baca juga: Penelitian Terbaru Ratusan Musisi Tak Mampu Beli Peralatan Musik, Krisis Biaya Kerja?

Penelitian baru mengamati 33 studi yang ada yang mengumpulkan data dari 35 catatan dengan total lebih dari 19.000 orang muda. Dari rekor tersebut, 17 berfokus pada perangkat pendengar pribadi dan 18 berpusat pada tempat musik live.

Studi baru menemukan bahwa sekitar 24% anak muda mendengarkan musik pada tingkat desibel yang tidak aman di perangkat pendengar pribadi mereka dan 48% orang terpapar pada tingkat desibel berbahaya di berbagai tempat pertunjukan langsung.

-
Ilustrasi sebuah konser. (Unsplash/Nathan Fertig)

Dikutip NME, Jumat (18/11/2022), mempertimbangkan bahwa populasi global orang dalam kelompok usia saat ini diperkirakan 2,8 miliar, itu berarti bahwa antara 670 juta dan 1,35 miliar anak muda diperkirakan berada dalam bahaya gangguan pendengaran.

Studi baru ini menguatkan dan memperbarui peringatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 bahwa sekitar 1 miliar anak muda berpotensi berisiko kehilangan pendengaran akibat paparan kebisingan rekreasional secara sukarela.

Baca juga: Pesan Afgan ke Penyelanggara Baru Festival Musik: Harus Patuhi Peraturan!

“Paparan praktik mendengarkan yang tidak aman dari penggunaan PLD secara sukarela dan kehadiran di tempat hiburan yang keras sangat lazim di kalangan remaja dan dewasa muda," jelas pernyataan itu.

"Diperkirakan bahwa 0,67–1,35 miliar remaja dan dewasa muda di seluruh dunia berisiko kehilangan pendengaran akibat paparan praktik mendengarkan yang tidak aman," sambung pernyataan tersebut.

-
Alat pendengaran yang dipakai untuk mendengarkan musik dan lainnya. (Unsplash/TheRegisti)

Oleh sebabnya, pemerintah, industri musik dan masyarakat sipil untuk memprioritaskan pencegahan gangguan pendengaran global dengan mempromosikan praktik mendengarkan yang aman.

Baik dengan menerapkan standar, rekomendasi, dan perangkat global WHO tersedia untuk membantu pengembangan dan implementasi kebijakan dan inisiatif kesehatan masyarakat untuk mempromosikan mendengarkan dengan aman di seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X