Dino Patti Jalal sempat menjadi trending topic Twitter setelah memposting tentang Rich Brian di akun Twitternya.
Maaf, walaupun ia mungkin berprestasi, saya sbg seorang ayah memandang rapper diaspora Rich Bryan BUKAN panutan / tauladan bagi pemuda Indonesia, mengingat tweetnya yg sering bernada jorok, porno, kasar dan kadang merendahkan wanita.
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) July 16, 2019
Dino Patti Jalal diketahui merupakan mantan Duta Besar Indonesia di Amerika. Dalam cuitannya, ia merasa bahwa Rich Brian bukanlah sosok panutan karena sering tweet bernada jorok, porno, kasar dan kadang merendahkan wanita.
Netizen yang melihat postingan tweet Dino Patti Jalal pun 'membela' Rich Brian. Pro, kontra, dan cuitan dengan candaan pun menghiasi kolom komentar Dino Patti Jalal.
Rich Brian:
No one:
Not a single soul:
Politisi Indonesia: maaf Rich Brian bukan panutan blablabla— irvan. (@irvanalam) July 16, 2019
Memang bukan pak, dia entertainer bukan guru.
— MassageMan (@baladbulad) July 16, 2019
Memang kelas musik berbeda dengan selera golongan masyarakat terutama di Indonesia
— Muhammad Revano C. (@mrevanoc) July 16, 2019
Gaya musik Bryan sudah terakulturasi dengan budaya di US. Tampaknya memang demographic target audiences bukan di Asia Tenggara apalagi di Indonesia.
He represents Asian rapper not an Indonesian
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf yang mendampingi Rich Brian sewaktu ke Istana untuk menemui presiden Jokowi pun turut membalas tentang cuitan Dino Patti Jalal.
Jlebs! https://t.co/AGQSnoKnuE
— Triawan Munaf (@Triawan) July 16, 2019
Ia pun mentweet tentang 'Think before you tweet. Nite.''Berpikirlah sebelum mentweet (sesuatu). Malam.'
Think before you tweet. Nite.
— Triawan Munaf (@Triawan) July 16, 2019
Pitchfork yang merupakan sebuah situs review lagu atau album musisi, memberikan pendapat yang bagus mengenai lagu Brian yang berjudul "Yellow"
"This song is for the past, present, and future generations who brave new worlds with nothing guaranteed"—@RichBrian https://t.co/gbVA7U159K
— Pitchfork (@pitchfork) June 26, 2019
"Lagu ini untuk masa lalu, sekarang, dan generasi mendatang yang berani menghadapi dunia baru tanpa jaminan."