Musisi berbakat Indonesia, Hanin Dhiya akhirnya resmi merilis single original terbaru bertajuk "Love Language".
Lagu bertema toxic relationship itu menjadi single yang cocok didengar para pasangan yang mengalami masalah pada hubungannya.
Bersama dengan Warner Music Indonesia, Hanin berharap lagu tersebut dapat diterima dan dinikmati para pendengar musik.
“Lagu ini sebetulnya sebagai penghantar menuju 'Hanin yang baru' di 2022. Semoga ada sesuatu yang positif juga yang bisa diambil dari rilisnya lagu Love Language ini,”ucap Hanin melalui siaran pers.
Musik yang dikemas dengan gaya akustik dan memakai lantunan piano itu menyajikan vokal Hanin yang lembut namun penuh dengan emosi sedih.
“Why do you keep coming back if you’re gone. Is that you’re love language. I can hear when you talk, but it doesn’t make sense. Why are you breaking the rules that you set. Is that your love language?" (lirik "Love Language")
Lagu tersebut ditulis oleh Nicole Haley dan Juan Ariza, sementara produser lagu tersebut dibawahi oleh Juan Ariza.
Ariza sendiri merupakan produser musik asal Kolombia, dan beberapa kali bekerja dengan musisi pemenang Grammy Awards.
“Waktu itu ada beberapa lagu berbahasa Inggris juga yang ditawarkan, tapi kebetulan aku sukanya sama lagu ini. Liriknya relatable banget, notasinya juga aku suka. Untuk kedepannya engga menutup kemungkinan untuk rilis lagu berbahasa asing lagi,” kata Hanin.
Di samping itu, "Love Language" merupakan lagu keenam berbahasa Inggris yang Hanin Dhiya rilis, termasuk lagu kolaborasi dengan penyanyi International.
Sebelumnya Hanin merilis lagu "Don’t Wait For Me" yang masuk ke dalam album keduanya "Jangan Sampai Pasrah" (2021), "Happy for You" feat. Lukas Graham (2021), "17" feat Pink Sweat$ (2020), "Heartbeat" feat. Christopher (2019) dan "Where is The Love" feat. NIve (2019).
