Gitaris Luky Tinggalkan Power Metal

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 11:31 WIB
Luky Setyo (Dok. Power Metal)
Luky Setyo (Dok. Power Metal)

Gitaris Lucky memutuskan keluar dari band yang membesarkan namanya, Power Metal. Hal tersebut diungkapkan Lucky dalam sebuah unggahan di media sosial, Facebook, Kamis (24/10) malam.

Dalam postingannya, Lucky mengatakan, kesibukannya di dunia kerja membuatnya harus meninggalkan Power Metal.

"Assalamualaikum, mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga besar Power Metal dan PMFC (Power Metal Fans Club) di seluruh Indonesia. Karena saya harus fokus ke pekerjaan, maka dengan ini saya mengundurkan diri dari Power Metal," Tulis lUcky di akun Facebook-nya Luky Setyo Witjaksono.

"Terima kasih atas dukungannya terhadap saya pribadi maupun Power Metal. Saya tetap berkarya di dunia musik yang sifatnya bisa dibagi dengan waktu saya sebagai seorang pekerja. Salam Satu Jiwa. Wassalamualaikum," tutup Luky.

Sejauh ini, Luky telah merilis dua album solo instrumental di mana yang terakhir, 'InstruMetal Episode 2' dirilis sejak April 2017. Di album ini, Luky mencoba mengadaptasi warna sound metal modern seperti Lamb Of God, meski akhirnya lebih terdengar seperti Trivium. 

Di album ini, pria kelahiran 19 Januari 1971 melakukan semuanya sendiri.  Mulai dari biaya produksi, konsep awal lagu, me-mixing warna sound, ke percetakan, mencari merchandise sampai mem-burning CD ke pabrik. Tanpa sponsor dan tanpa biaya dari pihak lain. 

"Saya hanya punya keyakinan, inilah warisan yang saya tinggalkan untuk anak dan cucu saya. Mereka punya hak penuh atas apa yang saya kerjakan. Mereka bebas melakukan apa saja terhadap hak intelektual saya," kata Luky, seperti dikutip dari GitarPlus.ID.  

"Ini mimpi yang saya jalankan sendiri dan saya bebas untuk melakukan apa saja terhadap karya saya. Saya nggak pernah punya kata gengsi atau malu dalam menjual CD saya kepada orang. Prinsip saya, saya melakukan dagang, nggak mencuri kok. Kemakan gengsi karena artis, sama saja menggali kuburan secara perlahan," lanjut dia.

Proses pembuatan album ini memakan waktu yang cukup lama, sekitar dua tahun, karena waktu Luky yang sangat padat. Luky merupakan karyawan sebuah perusahaan swasta yang kerja dari Senin sampai Sabtu, berangkat pagi pulang petang layaknya kebanyakan pekerja. 

"Jadi, hari Minggu yang dioptimalkan. Nggak bisa recording tiap hari. Belum lagi memperhatikan kebutuhan istri dan anak. Sangat rumit dalam mengatur waktu, antara pekerjaan, musik sekaligus hobi serta panggilan jiwa di dalamnya dan keluarga," jelas Luky.

Bersama Power Metal, Luky terlibat di album 'Power Mission' (1992), 'Power Demons' (1993), 'Serigala' (1995), 'Pesta Dansa' (1996), 'Peace, Love & War' (1998), 'Kebesaranmu' (2005), 'Power Metal IX' (2010), dan 'POWER GOLD' (2016).

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X