Ketika 'Black Music' Jadi Inspirasi Genre Populer saat Ini, Termasuk Rock dan Kpop

- Kamis, 7 Juli 2022 | 18:00 WIB
Perkembangan musik Afrika-Amerika yang populer saat ini. (Photo/Highs Nobiety)
Perkembangan musik Afrika-Amerika yang populer saat ini. (Photo/Highs Nobiety)

Industri musik dunia sebenarnya menyimpan hutang yang cukup banyak terhadap inovasi musik milik orang Afrika-Amerika. Tanpa kontribusi musik dari warga Afrika-Amerika, tidak ada gaya musik populer yang dikenal saat ini.

Mulai dari genre rock, hip-hop, hingga bluegrass telah dipengaruhi oleh gaya musik tradisional Afrika dan musik yang diciptakan oleh budak Afrika di Amerika. yang biasa dikenal dengan 'Black Music'.

Musik Sebagai Kekuatan untuk Bertahan Hidup

Selama awal perdagangan budak Afrika, mereka selalu menggunakan musik tradisional sebagai sarana untuk mempertahankan hubungan dengan budaya mereka satu dengan yang lainnya.

Musik juga digunakan untuk memprotes kondisi yang harus mereka tanggung. Mereka mengembangkan cara pemakaian drum untuk berkomunikasi satu sama lain melalui pesan kode untuk melancarkan pemberontakan.

Ketika pemilik budak mengetahui hal tersebut, mereka menciptakan ritme yang sama menggunakan objek lain atau hanya dengan tangan mereka, serta teknik vokal yang rumit untuk menstimulasikan permainan drum.

Inovasi Musik Berawal dari Komunitas Kulit Hitam

Inovasi musik awal oleh budak Afrika ini membuka jalan bagi inovasi musik masa depan oleh komunitas Afrika-Amerika. Dilansir Spinditty, disebutkan bahwa musik yang didengarkan orang Amerika dipengaruhi lagu dan tarian budak.

Misalnya seperti Blues, rock and roll, country, jazz, folk, yang awalnya ditemukan oleh komunitas kulit hitam dan sangat dipengaruhi tradisi musik yang dibawa masyarakat Afrika.

Selama masa perbudakan, musik Afrika-Amerika berkembang secara terpisah dari kulit putih. Warga Afrika yang menjadi budak menggabungkan unsur-unsur dari musik tradisional Afrika mereka sendiri dengan gaya musik Eropa dan menghasilkan gaya musik Afrika-Amerika yang unik.

Tarian Cakewalk

Salah satu penggunaan musik sebagai sarana untuk mengejek orang kulih putih adalah Tarian Cakewalk. Tarian ini dikembangkan sebagai ejekan terhadap cara orang Afrika-Amerika melihat orang kulit putih menari.

Ketika para pemilik budak melihat tarian tersebut, mereka tertarik dengan fakta bahwa para budak sedang belajar tarian yang lebih 'beradab'. Padahal, tarian itu dimaksudkan untuk mengejek gaya tarian kulit putih.

Tarian ini menjadi populer di kalangan kulit putih, dan pada abad ke-20, tarian ini telah menjadi tarian yang menggila dalam budaya kulit putih. Pada saat ini kebanyakan orang kulit putih telah melupakan asal-usulnya.

Ragtime, Blues, dan Jazz

Karena sikap rasis pemilik budak kulit putih, dan orang kulit putih sepanjang sejarah Amerika Serikat bahkan setelah perbudakan dihapuskan, pengaruh orang Afrika-Amerika pada lanskap budaya Amerika sebagian besar diabaikan.

Butuh waktu lama untuk inovasi musik yang diciptakan oleh Afrika-Amerika untuk benar-benar dianggap dan sebagian yang sah dari budaya Amerika karena pandangan rasis dari orang kulit putih yang berkuasa.

Pada awal abad ke-19, musisi Afrika-Amerika mulai tampil dalam pertunjukan penyanyi yang merendahkan, yang awalnya dikembangkan sebagai cara untuk mengejek orang Afrika-Amerika untuk hiburan kulit putih.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X