Berkat Kerusuhan dari ‘Berdendang Bergoyang’, 3 Festival Internasional Ini Terancam Batal

- Jumat, 4 November 2022 | 14:30 WIB
Promotor dari festival musik di Indonesia saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). (INDOZONE/Razdkanya Ramadhanty)
Promotor dari festival musik di Indonesia saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). (INDOZONE/Razdkanya Ramadhanty)

Festival musik Berdendang Bergoyang ternyata memberikan efek domino terhadap konser musik lainnya. Bagaimana tidak? Ternyata banyak festival musik yang mendapatkan dampak dari kasus yang terjadi di festival itu dan terancam batal atau harus diundur. 

-
Ketua Umum Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). (INDOZONE/Razdkanya Ramadhanty)

Hal itu disampaikan Ketua Umum Promotor Musik Indonesia (APMI), Dino Hamid menggambarkan hal tersebut layaknya pengumuman pandemi COVID-19 pada 2020 lalu. Di mana industri acara atau festival musik, untuk sementara waktu tidak diperbolehkan.

"Dari isu kemarin, kita dengar dan lihat itu seperti pengumuman COVID-19 pada 2 Maret lalu rasanya. Padahal, kita mencoba membangun sebuah sistem untuk memajukan industri (festival musik)," kata Dino Hamid dalam konferensi pers di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Tiket Berdendang Bergoyang Terjual 27 Ribu, Polisi: Beda Jauh Saat Pengajuan Izin

-
Promotor dari festival musik di Indonesia saat ditemui di Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022). (INDOZONE/Razdkanya Ramadhanty)

Dalam kesempatan yang sama Sekjen APMI Emil Mahyudi memaparkan bahwa beberapa festival musik internasional di Indonesia juga terancam batal. Nama-nama festival besar tersebut antara lain Soundrenaline 2022, Head in The Clouds, dan Djakarta Warehouse Project 2022 (DWP).

"Kami fight (berjuang) untuk seluruh event. Tapi memang yang jadi head-nya itu Soundrenaline, Head in The Clouds dan DWP. Kami sedang menjalankan diskusi agar tiga event besar itu tetap jalan," ungkapnya.

Menurut Emil, tiga festival musik tersebut sangat memungkinkan membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Tak sekedar itu, festival tersebut juga berpengaruh besar dalam perekonomian Indonesia.

"Ketiganya memiliki snowball effect dalam pertumbuhan ekonomi kita di Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: Polemik Konser Berdendang Bergoyang Dibubarkan Polisi, Tepat atau Tidak?

Seperti yang diketahui, kasus dari festival musik Berdendang Bergoyang di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu mencuri perhatian. Di mana terjadi desak-desakan antara penonton yang telah melebihi kapasitas.

Bahkan dari laporan polisi, disebutkan bahwa awalnya konser Berdendang Bergoyang hanya menjual sebanyak 3.000 tiket, tapi setelah diselidiki terdapat 27.000 tiket yang terjual.

Akibat kelebihan batas penonton itu, festival yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu berakhir dengan kerusuhan. Sejumlah penonton pun bahkan sampai pingsan.

Kericuhan ini pun berbuntut pada festival musik lainnya yang pada akhirnya kesulitan untuk menggelar acara sesuai waktu yang ditentukan. Ditambah lagi, jika ditemukan hal yang sama pada festival musik Berdendang Bergoyang, ada kemungkinan festival musik lain dibatalkan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X