Isu plagiarisme dalam lagu sering menjadi perdebatan. Biasanya setiap ada lagu entah bagian intro, verse, atau reff.terdengar sama, langsung disebut sama.
Lalu, sebenarnya sejauh mana lagu disebut bisa dikategorikan sebagai plagiarisme?
Dalam sebuah wawancara Ahmad Dhani dengan podcast radio yang dilihat Indozone, sang musisi tersebut juga tak tahu seperti apa lagu bisa disebut sebagai plagiarisme. Ia mencontohkan musisi Indonesia yang menggamti lirik dari lagu musisi negara lain.
"Saya nggak tahu secara persis tentang plsgia itu seperti apa, sebenarnya dibilang plagiat juga nggak. Contohnya ada lagu dari Casiopea, yang instrumental terus dikasih lirik oleh Yopie Latul. Menulis lirik saja itu termasuk karya. Seandainya disebut siapa penulis lagunya, mungkin tidak jadi plagiat," kata Ahmad Dhani.
"Kalau mau tahu seperti apa plagiat, kita bise cek tuh, bisa lihat kasus plagiarisme yang ada di dunia itu seperti apa. Kita bisa lihat tuh pastinya sepweti apa kasus plagiat ini."
Namun, ia menyebutkan bahwa ada hukum internasional yang.menyebutkan bila lagu yang disebutkan plagiat jika chord dan melodinya sama dalam 8 bar.
"Ya itu hukum internasionalnya. 8 bar atau begerapa bar, chordnya sama, nadanya sama, itu baru plagiat," terang Ahmad Dhani.
Menguti beberapa sumber, bar adalah frase musik dalam lagu, yang terdiri dari beberapa beat. Satu bar pada lagu komersial umumnya memiliki 4 beat, sehingga terdiri dari 4 ketukan.
Bagian-bagian lagu seperti Verse dan Chorus, biasanya diukur menggunakan bar: Verse umumnya selama 8 hingga 16 bar, dan begitu juga dengan Chorus.
Contoh, dalam birama 4/4, satu bar sama dengan 4 beat atau ketukan. Frase 16 bar berarti memiliki 64 beat.
"Ketika chordnya sama, melodinya sama, maksudnya nadanya sama. Nah kalo nadanya sama tapi chordnya beda, ya itu sulit (disebut plagiat). Karena itu bentuk kreativitas lain. Karena nggak semua orang bisa seperti itu," jelas Ahmad Dhani.
Pentolan Dewa 19 itu juga menegaskan kalau plagiarisme masih banyak salah kaprah. Bahkan melakukan plagiasi.dari sebuah lagi itu tak semudah yang dikira.
"Kalau olagiarisme itu gampang, ya semua orang gampang terkenal. Faktanya sih nggak."
