Mendengar lagu 'Baby Shark' yang diputar berulang kali oleh seorang bocah membuat kita terkadang merasa sangat terganggu.
Itulah yang dilakukan CIA dalam menyiksa tahanannya. Hal itu diungkapkan oleh Jon Ronson dalam bukunya The Men Who Stare at Goats yang disebut sebagai Sound Disorentation.
Dalam melakukan itu, CIA memborbardir tahanannya dengan musik keras selama 24 yang diputar berulang kali. Tindakan ini dilakukan CIA untuk menciptakan ketakutan disorientasi.
Baca Juga: Review Film ‘The Gray Man’, Kisah Agen CIA yang Saling Membunuh: Endingnya Menjengkelkan
Namun dalam beberapa hal, tindakan ini bisa disebut sebagai cara CIA untuk melakukan hegemoni budaya Amerika. Sebab, hegemoni budaya dinilai sebagai cara halus untuk mengeskpor dunia seni.
Itu mengapa pilihan musik untuk metode penyiksaan CIA dipilih secara spesifik. Misalnya genre heavy metal, bagi tahanan yang enggak terbiasa mendengar musik ini, mereka akan sangat tersiksa dan stres.
Baca Juga: Kisah Allen Pope, Agen CIA Penghasut yang Ditangkap TNI dalam Peristiwa Permesta
"Orang-orang ini belum pernah mendengar musik heavy metal. Mereka tidak bisa menerimanya. Jika Anda memainkannya selama 24 jam, fungsi otak dan tubuh Anda mulai meluncur, alur pikiran Anda melambat dan keinginan Anda hancur," kata Sersan Mark Hadsell.
"Saat itulah kami masuk dan berbicara dengan mereka. Selain itu, membunyikan musik dengan keras juga menyebabkan kurang tidur dan semua kengerian yang menyertainya," lanjutnya.
Nah, berikut ini daftar 10 lagu yang dilaporkan digunakan CIA untuk menyiksa para tahanannya, dilansir Far Out Magazine.
- Baby One More Time’ – Britney Spears
- ‘Bodies’ – Drowning Pool
- ‘Born in the U.S.A.’ – Bruce Springsteen
- ‘Die MF Die’ – Dope
- ‘Enter Sandman’ – Metallica
- ‘Kim’ – Eminem
- ‘Raspberry Beret’ – Prince
- ‘Rawhide’ – the Blues Brothers
- ‘Theme Song’ – Barney & Friends
- ‘White America’ – Eminem
