Korupsi Mengusik, Musisi Melawan Lewat Musik

- Rabu, 18 September 2019 | 14:04 WIB
Ilustrasi korupsi/suap (Pixabay)
Ilustrasi korupsi/suap (Pixabay)

Musik merupakan salah satu media ampuh untuk menyuarakan protes terhadap ketidakadilan di negara ini, termasuk bahaya laten korupsi. Dengan lirik satire, para musisi melakukan perlawanan terhadap virus perusak yang terus membelit dan menggerogoti sekujur tubuh bangsa.

Secara serempak, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Revisi UU KPK dalam rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Selasa (17/9). Revisi UU KPK ini tengah jadi sorotan publik lantaran dinilai melemahkan KPK, bukan menguatkan KPK.

Pasca-pengesahan revisi UU KPK, KPK dan sejumlah aktivis antikorupsi menggelar aksi simbolik "pemakaman" KPK di gedung KPK di Jakarta. Selain mengibarkan bendera kuning, mereka juga membawa replika kuburan dan batu nisan bertuliskan 'RIP KPK'.

Dalam aksi damai tersebut, vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmud membawakan lagu 'Bunga dan Tembok' milik Merah Bercerita, proyek musikal yang dinaungi Fajar Merah, anak dari seniman sekaligus aktivis era Soeharto, Wiji Thukul. Berikut lirik lengkapnya:

Seumpama bunga
Kami adalah yang tak kau hendaki tumbuh
Seumpama bunga
Kami adalah yang tak kau hendaki adanya

Kau lebih suka
Membangun rumah, merampas tanah
Kau lebih suka
Membangun jalan raya, membangun pagar besi

Seumpama bunga
Kami adalah yang tak kau hendaki tumbuh
Seumpama bunga
Kamilah yang rontok di bumi kami sendiri

Kau lebih suka
Membangun rumah, merampas tanah
Kau lebih suka
Membangun jalan raya, membangun pagar besi

Jika kami bunga, engkaulah tembok itu
T'lah kami sebar biji-biji ditubuhmu
Suatu saat kami 'kan tumbuh bersama
Dengan keyakinan
Kau harus hancur!
Kau harus hancur!
Kau harus hancur!
Kau harus hancur!

Mengapa Cholil tidak membawakan lagu Efek Rumah Kaca? Dalam sebuah wawancara empat tahun lalu, vokalis yang juga berperan sebagai gitaris dan pencipta lagu itu mengaku mengalami kesulitan dalam menulis lirik lagu mengenai sikap anti-korupsi yang penuh propaganda sekaligus menghibur.

Alasan Cholil memilih lagu 'Bunga dan Tembok' juga bukan tanpa alasan mengingat dirinya ambil bagian dalam versi akustik dari single yang adaptasi dari puisi Widji Thukul itu. Berbicara soal lagu anti korupsi, sebelum Merah Bercerita, sudah banyak musisi yang menyuarakan sikap lewat lirik. Ini lima di antaranya:

1. Iwan Fals - 'Tikus-Tikus Kantor'

Petikan liriknya:
Kucing datang cepat ganti muka
Segera menjelma bagai tak tercela
Masa bodoh hilang harga diri
Asal tak terbukti ah tentu sikat lagi

2. Slank - 'Gossip Jalanan'

Petikan liriknya:

Ada yang tau mafia peradilan
Tangan kanan hukum di kiri pidana
Dikasih uang habis perkara

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X