Sejarah Moshing, Bentuk Ekspresi yang Memicu Adrenalin saat Konser!

- Sabtu, 22 Januari 2022 | 14:20 WIB
Ilustrasi Moshing. (Josh Sisk/The Washington Post)
Ilustrasi Moshing. (Josh Sisk/The Washington Post)

Bagi yang sangat mencintai musik, biasanya mereka akan mengekspresikannya lewat gerak tubuh yang menunjukkan detak musik. Tak jarang beberapa akan melakukan gerakan yang dirasa cukup ekstrem dan mengganggu orang lain seperti moshing.

Istilah mosing sendiri baru penikmat musik bukanlah hal yang asing lantaran budaya yang satu ini dirasa tak afdol jika tidak dilakukan saat pagelaran musik. Walau kini, semenjak pandemi mungkin ungkapan ekspresi tersebut jarang dilakukan untuk menghindari kerumunan yang menyebabkan infeksi COVID-19.

Baca Juga: My Chemical Romance dan Paramore Bakal Tampil di When We Were Young, Anak Emo Siap Moshing

Tapi apa sebenarnya moshing itu dan bagaimana sejarahnya?

-
Ilustrasi orang melakukan moshing. (Theguardian.com)

Moshing sendiri merupakan bentuk ekspresi penikmat musik keras dimana sekumpulan orang akan melakukan goyangan yang sedikit brutal seperti melompat sambil berteriak melantunkan lagu yang dinyanyikan oleh musisi yang menjadi bintang panggung.

Sejarah moshing bermula dari penamaan sebuah fanzine yang mendukung gerakan hardcore punk di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Saat itu moshing masih dianggap sebagai sebuah tarian dengan cara mendorong dan membanting diri satu sama lain.

Tarian ini dianggap memicu adrenalin seseorang saat mendengarkan lagu-lagu keras sambil menikmati bagaimana lagu tersebut merasuki jiwa dan membuat tubuh terasa lepas.

Semakin banyak orang yang melakukan moshing, biasanya semakin besar adrenalis yang bisa tercipta. Hal ini juga membantu para penonton event makin menikmati acara tersebut.

Untuk melakukan moshing, biasanya para penonton acara musik langsung seperti konser akan membentuk yang namanya mosh it lebih dulu. Mosh it merupakan sebuah lingkaran khusus yang memastikan para pelaku moshing tidak akan melukai orang-orang yang tidak ingin melakukan moshing.

Sebab, jika penonton yang ingin melakukan moshing tidak memiliki mosh it akan membahayakan orang-orang sekitar yang tak ingin melakukannya. Selain itu, jika mosh pit tidak dijaga dengan baik, besar kemungkinan orang lain pun akan terkena imbasnya yang malah dapat memicu keributan yang tidak diinginkan.

Meskipun punya risiko yang besar, moshing masih jadi salah satu tradisi yang bisa ditemukan di berbagai acara musik cadas di mana pun kalian berada.

Akan tetapi, salah satu band dunia The Smashing Pumpkins pernah melarang adanya moshing pada saat mereka melakukan konser. The Smashing memberikan imbauan kepada para penonton untuk tidak melakukan moshing saat mereka tampi.

Hal ini dikarenakan moshing akan menjadi tanggung jawab para mereka setelah usai konser. Dimana di konser The Smashing Pumpkins sebelumnya telah memakan korban jiwa akibat adanya mosing yakni di Irlandia pada tahun 1995.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X