Inilah Alasan Mengapa Lagu Galau Lebih Banyak Pendengarnya, Pantes Lagu Adele Laku Keras!

- Sabtu, 12 Maret 2022 | 12:38 WIB
Adel suka menyanyikan lagu sedih atau galau. (Instagram/adele)
Adel suka menyanyikan lagu sedih atau galau. (Instagram/adele)

Beberapa waktu lalu, lagu 'Easy on Me' milik Adele menjadi sangat populer di pendengar musik dunia. Begitupula lagu Tulus terbaru 'Hati-hati di Jalan' mendadak fenomenal membuat satu Indonesia galau

Dua contoh di atas menjadi gambaran bagaimana begitu banyak orang mudah terhipnotis dengan lagu bernuansa galau atau sedih. Ternyata berdasarkan fakta dan penelitian, lagu-lagu galau memang lebih banyak didengarkan oleh orang banyak dibanding lagu ceria. 

Seorang produser musik Denny Chasmala mengatakan kepada Indozone bila lagu-lagu galau sedih memang lebih disukai dan lebih banyak pendengaran.

"Lagu galau dan sedih itu banyak digemari. Itu sudah ada penelitiannya karena berhubungan dengan psikologi. Itu makanya banyak produser nyari lagu sedih untuk dipasarkan," kata Denchas kepada Indozone beberapa waktu lalu.

Mengapa lagu sedih ini lebih disukai oleh banyak orang?

Mengutip Independent, sebuah penelitian yang dilakukan Frontiers in Psychology, telah menemukan mengapa sebagian dari kita lebih menikmati musik sedih daripada yang lain. Dan itu banyak berkaitan dengan empati.

-
Meme musik galau atau lagu sedih. (Scienceabc.com).

Sepintas, mendengarkan musik yang ceria sepertinya merupakan hal yang logis untuk dilakukan saat kita ingin meningkatkan mood. Namun hal itu sebenarnya tidak banyak membantu.

Mengutip situs ilmiah scienceabc.com, secara insting seseorang yang sedang mengalami masalah atau beban terkadang meraih earphone atau dan memutar playlist lagu sedih yang bisa ditemui di ponselnya.

Merasa dimengerti dengan penyanyi atau pembuat lagu sedih.

Mendengarkan musik sedih membuat kita merasa lebih dimengerti. Ketika kata-kata dalam sebuah lagu berbicara kepada kita tentang pengalaman kita dan musiknya menyampaikan emosi yang mirip dengan kita, kita langsung merasa seperti kita tidak sendirian di dalamnya. 

Kita merasa lebih baik tentang situasi kita sendiri ketika kita percaya bahwa orang lain telah mengalami hal serupa dan memahami persis bagaimana perasaan yang kita alami. Lebih penting lagi, itu meyakinkan kita bahwa tidak ada yang salah dengan perasaan kita. 

Baca Juga: Sudah 6 Pekan, Album '30' Adele Kokoh di Puncak Hot 200 Billboard, Berapa Unit Terjual?

Manusiawi dan menjadi katarsis dari emosi negatif.

Lagu-lagu yang menyayat hati memberi kita validasi, membantu kita menyadari bahwa apa yang kita rasakan benar-benar alami dan manusiawi, memungkinkan kita untuk bergerak lebih mudah.

Mendengarkan musik sedih dipercaya dapat memperlancar katarsis dari emosi negatif. Dengan kata lain, ini memungkinkan pendengar untuk membawa emosi negatif mereka sendiri ke permukaan dan melampiaskannya, sehingga mengurangi ketegangan dan stres. Aristoteles, pada kenyataannya, sebenarnya menyarankan katarsis sebagai penjelasan untuk kesenangan orang terhadap seni tragis.

-
Ilustrasi mendengarkan musik galau atau lagu sedih. (Freepik).

Musik ceria tidak membantu saat kita sedih.

Mendengarkan musik ceria sepertinya hal yang biasa dilakukan ketika Anda ingin mengalihkan kesedihan dari dalam diri Anda, tetapi mengapa itu tidak selalu berhasil? Lebih sering daripada tidak, Anda akhirnya merasa lebih buruk dari sebelumnya!

Ini karena, sementara musik sedih tampil sebagai orang yang berempati mencoba menghibur Anda, musik bahagia malah tampak seperti orang ceria yang menyuruh Anda tersenyum saat Anda kesal.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X