Kreasi Personil Barasuara Menggubah Single “Pikiran dan Perjalanan”

- Jumat, 13 Desember 2019 | 15:10 WIB
Para personil Barasuara (Ismaya)
Para personil Barasuara (Ismaya)

Setelah sebulan merilis “PQ-Race dan Perjalanan,“ beberapa personil Barasuara merilis tiga versi berbeda dari lagu “Pikiran dan Perjalanan“ yang dirangkum dalam sebuah kompilasi.

Melalui tangan Gerald Situmorang, Marco Steffiano, dan TJ, lagu tersebut menjadi berbeda karena hadir dengan warna dan genre musik yang unik. 

Salah satunya adalah versi sang bassist Gerald Situmorang. Di luar Barasuara, Gerald dikenal dengan proyek gitar instrumental, baik bersama Sketsa dan Gerald Situmorang Trio.

Dalam lagu ini, ia berusaha berpikir bagaimana membuat energi Barasuara dan makna lagu ini tetap sampai, meskipun tanpa menggunakan lirik dan vokal. Ia juga mengajak beberapa musisi lain dengan tambahan permainan dawai biola di latarnya. 

“Iga (vokalis Barasuara-red) bilang kalau di Pikiran dan Perjalanan versi asli yang bagian akhir, yang solo gitar berefek dan drumnya Marco itu analogi “Pikiran dan Perjalanan.” Nah, di versi gue, gue anggap gitar hollow itu pikiran dan gitar nilon itu perjalanan. Berbarengan, kadang bedang sedikit. Kayak pikiran manusia. Di luar analogi itu, gue ingin tetap menangkap energinya Barasuara, walau yang main bukan personil asli,” tutur Gerald.

Sementara sang drummer Marco Steffiano menghadirkan sesuatu yang juga berbeda dengan versi kedua temannya. Karena keterbatasan waktu dalam menggarap aransemen, Marco berpikir untuk mengerjakan sendirian.

Ia memilih untuk meremix data mentah rekaman lagu “Pikiran dan Perjalanan“ sesuai dengan seleran musiknya. Marco juga terbantu dengan jenis musik yang menemaninya tumbuh besar untuk menggubah lagu tersebut.

“Gue tumbuh dan menyukai dunia industri TOP 40. Jadi yang terbiasa dan nyaman buat gue yang ke arah remix. Gue juga berpikir bila seandainya lagu ini milik Katy Perry atau Taylor Swift kira-kira kayak apa? Kebetulan gue suka kayak gitu, jadi penasaran bisa nggak kalau digabung dengan Barasuara,” tukas drummer yang juga menjadi produser Raisa, Afgan, dan beberapa musisi lain.

Yang paling mengejutkan adalah TJ. Karena sang gitaris tidak mempunyai proyek di luar Barasuara, maka sukar untuk ditebak kira-kira akan seperti apa musiknya.

Bahkan, Gerald dan Marco gagal menebak seperti apa versi yang akan dibuat TJ. Hasilnya, versi yang dihasilkan TJ berbeda dengan genre yang disukai TJ. 

“Anak-anak Barasuara suka menganalisa. Gue suka rock jaman dulu. Jadi kalau Marco dan Gerald bilang ‘pasti rock jadul’, nah gue inginnya ‘ternyata bukan.’ Gue buat gimana lagu alternative rock versi Barasuara menjadi lagu yang agak santai dan ritmik. Ternyata, dibikin agak bergoyang dan pelan sedikit. Agak ada suasana pinggir pantai, suasana sore hari,” ujar TJ.

Tidak hanya ketiga personil di atas, para pengisi vokal di band tersebut juga memiliki versinya tersendiri. Sebut saja Iga, Asteriska, dan Puty yang masing-masing punya ciri khas saat menggubah lagu tersebut.

Semua versi “Pikiran dan Perjalanan“dari masing-masing personil tersebut bisa dinikmati dalam kompilasi yang dirilis secara digital. 


Suka versi "Pikiran dan Perjalanan" dari personil yang mana? (Ismaya)

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X