Karantina, Ritual Sakral Penggarapan Album Baru

- Selasa, 17 September 2019 | 15:58 WIB
Ilustrasi studio rekaman (Pixabay)
Ilustrasi studio rekaman (Pixabay)

Proses karantina kerap dijalani sejumlah band saat menggarap album. Selain mencari sensasi baru, biasanya ide-ide kreatif juga muncul ketika tempat 'tak biasa' dipilih sebagai lokasi.

Saat mempersiapkan album 'Keterkaitan Keterikatan' (2019), band pop NOAH dikarantina selama tujuh hari di Kapal Pinishi yang berlayar menuju Lombok, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), dan David (kibor) sengaja mencari tempat yang bisa melahirkan kreasi dan membawa suasana baru. 

Karantina di kapal Pinishi juga dilakukan oleh band punk asal Yogyakarta, Endank Soekamti. Saat menggarap album kedelapan 'Salam Indonesia' (2017) mereka berlayar mengelilingi perairan Kepala Burung Papua di atas kapal berukuran panjang 28 meter bernama Kurabesi Explorer selama sebulan penuh. 

 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Erix Soekamti (@erixsoekamti) on

Bagi Erix (vokal/bass), Dory (gitar/vokal), dan Tony (drum) rekaman dengan konsep karantina bukan pertama kalinya diterapkan. Saat menggarap album sebelumnya 'Soekamti Day' (2016) mereka juga mengasingkan diri di Gili Sudak Lombok. Kini, penggarapan album kesembilan juga dilakukan di Alor, NTT.

Mengulang kesuksesan album sebelumnya, 'Putra Nusantara' (2016) grup SKA Shaggydog juga melakukan karantina dalam menggarap album keenamnya. Band asal Yogyakarta ini kembali memilih Lereng Gunung Merapi sebagai lokasi. Tidak tanggung-tanggung, mereka memboyong seluruh peralatan studio ke sebuah villa di Kaliurang.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by #22thShaggydog (@shaggydogjogja) on

Lereng Gunung Merapi yang dianggap sakral oleh masyarakat Yogyakarta mereka anggap bisa membawa hoki untuk album terdahulu. Meski belum ada judul album yang diungkap, band berusia 25 tahun ini punya bekal 25 lagu yang digodok selama 10 hari.

Lalu ada band rock BIP yang menggarap album penuh kelimanya di sebuah vila di kawasan Pantai Melasti Ungasan Kuta Selatan, Bali pada Maret kemarin. Pada album ini BIP sengaja melakukan proses rekaman, mixing, hingga mastering dengan pola 'anti studio' alias tidak digarap di dalam ruangan (tertutup).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BIP (@bip_band) on

Rasa jenuh bekerja di dalam studio selama hampir tiga dasawarsa membuat para personel BIP total berinovasi. Hasilnya, berbarengan dengan rekaman album baru tersebut, BIP sukses menggarap video musik untuk lagu 'Kita Bisa' yang dicomot dari album 'Kata Jenderal' yang dirilis tiga tahun lalu melalui konsep patungan dari para Bipers (penggemar BIP).

Kotak, yang baru melepas single soundtrack Gundala, 'Growing Up', juga menjalani karantina di sebuah vila di Yogyakarta saat menggarap album baru yang akan dirilis tahun depan. Mencari suasana tenang adalah alasan utama band yang digawangi Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar) itu.

"Di album ini, kami workshop satu pekan di Jogja, kami ngajak seluruh keluarga, di situ kita bikin musik, kita dapetin ambiance," ungkap Tantri kepada Indozone beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Kotak juga pernah menyepi di Bali.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X