Tashoora Bawa Penikmat Musik ke Abad Pertengahan

- Minggu, 4 Agustus 2019 | 12:44 WIB
Tashoora/Dok. Tashoora
Tashoora/Dok. Tashoora

Setelah merilis EP (album mini) 'Ruang (Live)' pada Desember tahun lalu dan single 'Hitam' pada April 2019, grup musik asal Yogyakarta, Tashoora mengajak para penikmat musik kembali ke abad pertengahan.

Melalui single terbaru 'Surya', Danang Joedodarmo, Dita Permatas, Gusti Arirang, Sasi Kirono, dan Mahesa Santoso menceritakan kembali kehidupan seorang filsuf Italia, Giordano Bruno, yang meyakini bumi mengelilingi matahari. Karena keyakinannya tersebut, dia ditangkap dan dieksekusi.

"Peristiwa ini menjadi bukti bahwa fanatisme selalu setia memukul mundur ilmu pengetahuan. Atas nama ajaran, sebagian dari kita bertindak sebagai Tuhan,” ucap Danang dalam keterangan tertulis yang diterima Indozone. 

“Sejak dulu kita dijejali tentang ‘kebenaran’ absolut, suara-suara selain ajaran tersebut harus tutup mulut,” timpal Gusti.

Dalam proses penulisan lagu 'Surya', kali ini Tashoora melibatkan vokalis grup metal “Revenge”, Rifki Bachtiar, sebagai kolaborator pada departemen lirik. 

“Di balik lirik 'Surya' ada cahaya yang dibungkam. Manusia tidak bisa menerima kesepakatan minoritas,” jelas Rifki Bachtiar.

Setali tiga uang dengan pesan dalam lagu, ranah artwork 'Surya' pun ingin memperlihatkan kegelisahan yang sama. Sebuah gambaran manekin yang mulut serta pergelangan tangan dan kakinya dibebat dengan kain. 

Artwork hitam-putih dengan goresan cat ungu ini merupakan hasil kerja sama Tashoora dengan Crystal Yoana Tanara (fotografer) dan Galuh Indri Wiyarti (ilustrator/desainer grafis). 

“Simbol duka atas pembungkaman ilmu pengetahuan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan agama,” cerita Crystal Yoana Tanara.

'Surya' akan menjadi bagian dari album penuh Tashoora yang rencananya dirilis akhir tahun ini. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X