Solois Afgan buka suara soal kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta terkait konser musik di Jakarta yang kuota pengunjungnya dibatasi menjadi 70 persen dari kapasitas.
Seperti diketahui, kebijakan ini diterbitkan menyusul insiden dari festival musik Berdendang Bergoyang yang mendatangkan pengunjung di luar kapasitas hingga menyebabkan banyak pengunjung pingsan.
Baca Juga: Dear Pecinta Musik, Kemenkes Dukung Pembatasan Pengunjung Konser
Oleh karena itu, Afgan pun berpesan kepada para penyelenggara baru festival musik untuk mematuhi peraturan agar tidak berdampak kepada penyelanggara musik yang lain.
"Aku pengen bilang bahwa kepada penyelenggara festival, mungkin yang baru pertama kali, yang belum lama harus bisa lebih mematuhi aja, kapasitasnya berapa, harus dipatuhi," kata Afgan saat ditemui di kawasan Kemayoran, Jakarta Utara, Sabtu, (12/11/2022).
"Jangan sampai over capacity dan dipaksakan sampai korban berjatuhan juga, harus dipentingkan juga safety buat yang menonton," lanjut dia.
Baca Juga: Pemprov DKI Perketat Perizinan Konser Musik Terkait Lonjakan Covid-19 Naik Lagi
Afgan begitu mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia terhadap konser musik pasca diterpa pandemi. Meski begitu dia menegaskan jangan sampai kerumunan lepas kendali.
"Aku sebenarnya pengen banget ngomong ini, kayanya lebih ke kita harus sadar diri semuanya karena kita semua kangen sama pertunjukan musik, pasti ada rasa kangen, tapi jangan sampai lepas kendali," ujar Afgan.
"Inget juga sama sekeliling kita jangan sampai merugikan orang lain, tetap tertib. Untuk para pecinta musik, harus sama-sama peduli satu sama lain," tandasnya.
