5 Lagu Musisi Dunia yang Pernah Dikecam dan Dilarang Pemutarannya di Suatu Negara

- Rabu, 12 Januari 2022 | 17:18 WIB
Kiri: The Beatless. (Wikipedia) Kanan: Stevie Wonder. (Amazon)
Kiri: The Beatless. (Wikipedia) Kanan: Stevie Wonder. (Amazon)

Setiap negara tentunya memiliki kebijakan masing-masing untuk melarang suatu hal dalam rangka menjunjung tinggi nilai di negara tersebut. Bisa saja berkenaan dengan film, musik atau bahkan tayangan iklan sekalipun.

Dalam industri musik, biasanya akan lebih sensitif pelarangan tersebut lantaran mampu menyinggung perasaan suatu bangsa. Seperti beberapa lagu berikut yang pemutarannya dikecam di suatu negara lantaran dianggap menyinggung sejarah maupun pemerintahan negara tersebut.

Baca Juga: Jon Platt Akan Berpartisipasi Menjadi Keynote Music Biz 2022

1. Fragile - Namewee

Seorang rapper Malaysia, Namewee pernah membantah tudingan bahwa lagunya yang berjudul 'Fragile' bermaksud untuk menghina China dan masyarakatnya dalam mendukung kemerdekaan Taiwan dan Hongkong.

Rupanya, China sebelumnya sempat memotong beberapa klip video lagu 'Fragile' untuk menghilangkan hal-hal yang mereka anggap sebagai suatu hinaan. Lagu yang dinyanyikan dalam bahasa Mandarin itu pun akhirnya dilarang untuk diputar di negara China.

2. Cherry Bomb - CT127

Lagu yang dipopulerkan oleh boy grup CT127 ini telah mendapat kecaman dari negaranya sendiri lantaran dianggap sebagai suatu yang mendorong perilaku buruk di kalangan pemuda Korea.

Satu-satunya yang diduga sebagai penyebab anggapan kekerasan bagi pemerintah Korea yakni kata "Cherry Bomb," yang tampaknya mengacu pada minuman karena diminum dari cangkir dan tembakan yang seolah ambigu seperti merujuk pada kemarahan dan kekerasan.

Bagi pemerintah Korea, penampilan pria muda yang rapi dengan pakaian bergaya meniru gaya gangsta lebih mengacu oada kriminalitas. Sehingga parodi kekerasan dan perilaku buruk terlalu berlebihan bagi pejabat Korea Selatan.

3. Letter to Ya Tshitshi - Bob Elvis

Lagu ini dilarang diputar oleh pemerintah negara Kongo lantaran dianggap sangat mengganggu presiden negaranya, Felix Tshisekedi. Pasalnya, lagu ini dinilai sebagai sebuah sindiran kepada sang presiden yang dinyanyikan oleh sang penyanyi terkenal tentang keadaan negara di bawah masa jabatannya.

Liriknya menggambarkan korupsi politik, kecurangan pemilu, persediaan air yang tidak bersih, kejahatan, dan kerusuhan sipil. Akibatnya, "Letter to Ya Tshitshi" tidak hanya dilarang, tetapi setengah lusin lagu rapper tersebut pun ditarik dari penjualan. Bahkan pemerintah juga mengancam akan menutup lisensi radio jika berani memutar lagu tersebut.

4. It’s Wrong (Apartheid) - Stevie Wonder

Musisi dari seluruh dunia pernah mengambil sikap untuk menentang praktik apartheid di Afrika Selatan. Bahkan salah seorang musisi, Stevie Wonder merilis sebuh lagu yang berjudul “It's Wrong (Apartheid)” yang menunjukkan bahwa apartheid jelas, pasti, dan benar-benar praktik yang salah.

Atas hal tersebut, Wonder pun menerima hukuman dengan mengatakan lagu tersebut sebagai sebuah pelanggaran dan mengecam musisi lain yang lagu-lagunya mencela apartheid.

Namun, pemerintah Afrika Selatan saat itu tampaknya sangat munafik lantaran lagu Wonder dijadikan sebagai bantuan untuk menutupi musibah kelaparan Afrika pada 1983-1985. Larangan lagu tersebut pun dicabut, namun Wonder tetap menganggap bahwa praktik apartheid adalah hal yang dilarang.

5. I Want To Hold Your Hand - The Beatless

Salah satu lagu The Beatles rupanya pernah dilarang diputar di Filipina.  Presiden Filipina mengambil tindakan tersebut karena Ferdinand Marcos percaya bahwa para mopheads telah melecehkan kekasihnya, First Lady Imelda Marcos.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X