7 Alasan Lagu Galau Lebih Laris di Pasaran Menurut Ilmuwan, Merasa Dimengerti dan Dipeluk

- Jumat, 13 Mei 2022 | 11:22 WIB
Ilustrasi lagu galau. (Freepik).
Ilustrasi lagu galau. (Freepik).

Lagu galau terbaru 'Hati-hati di Jalan' dari Tulus atau 'Easy on Me' dari Adele sempat menjadi perbincangan dan laku keras karena banyak pendengarnya. Selain musiknya menenangkan, liriknya berkisah tentang kisah cinta yang tak berakhir bahagia yang diakui banyak dialami semua orang.

Tak hanya kedua lagu tersebut, begitu banyak lagu galau lain mudah sekali melejit di pasaran dan menjadi salah satu playlist yang rajin diputar. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa lagu galau mudah sekali menggaet pasar.

Alasan Lagu Galau Lebih Laris 

Berdasarkan penelitian bersifat psikologis, ilmuwan mengungkapkan alasan mengapa lagu galau tersebut disukai banyak orang. Berikut ada 7 alasan yang Indozone temukan.

1. Manusia lebih mudah galau, dan sudah menjadi naluri untuk membuka playlist lagu

Mengutip Independent, sebuah penelitian yang dilakukan Frontiers in Psychology, telah menemukan mengapa sebagian dari kita lebih menikmati musik sedih daripada yang lain. Dan itu banyak berkaitan dengan empati.

Sepintas, mendengarkan musik yang ceria sepertinya merupakan hal yang logis untuk dilakukan saat kita ingin meningkatkan mood. Namun hal itu sebenarnya tidak banyak membantu.

Mengutip situs ilmiah scienceabc.com, secara insting seseorang yang sedang mengalami masalah atau beban terkadang meraih earphone atau dan memutar playlist lagu sedih yang bisa ditemui di ponselnya.

2. Merasa dimengerti dengan penyanyi atau pembuat lagu sedih.

Mendengarkan musik sedih membuat kita merasa lebih dimengerti. Ketika kata-kata dalam sebuah lagu berbicara kepada kita tentang pengalaman kita dan musiknya menyampaikan emosi yang mirip dengan kita, kita langsung merasa seperti kita tidak sendirian di dalamnya. 

-
Meme tentang lagu galau. (Istimewa).

Kita merasa lebih baik tentang situasi kita sendiri ketika kita percaya bahwa orang lain telah mengalami hal serupa dan memahami persis bagaimana perasaan yang kita alami. Lebih penting lagi, itu meyakinkan kita bahwa tidak ada yang salah dengan perasaan kita. 

3. Prolaktin: Menipu otak

Alasan lain orang menikmati musik sedih adalah karena hormon prolaktin. Selain berhubungan dengan laktasi, prolaktin juga memiliki berbagai efek psikologis. Ini dilepaskan, baik pada pria maupun wanita, sebagai respons terhadap kesedihan, kesedihan atau bentuk stres lainnya untuk mengurangi rasa sakit melalui efek analgesiknya. 

Ketika Anda berada dalam keadaan berduka, prolaktin menghasilkan perasaan tenang, tenang dan nyaman, sehingga mencegah keadaan kesedihan meningkat tak terkendali.

4. Manusiawi dan menjadi katarsis dari emosi negatif.

Lagu-lagu yang menyayat hati memberi kita validasi, membantu kita menyadari bahwa apa yang kita rasakan benar-benar alami dan manusiawi, memungkinkan kita untuk bergerak lebih mudah.

Mendengarkan musik sedih dipercaya dapat memperlancar katarsis dari emosi negatif. Dengan kata lain, ini memungkinkan pendengar untuk membawa emosi negatif mereka sendiri ke permukaan dan melampiaskannya, sehingga mengurangi ketegangan dan stres. 

5. Musik ceria tidak membantu saat kita sedih.

Mendengarkan musik ceria sepertinya hal yang biasa dilakukan ketika Anda ingin mengalihkan kesedihan dari dalam diri Anda, tetapi mengapa itu tidak selalu berhasil? Lebih sering daripada tidak, Anda akhirnya merasa lebih buruk dari sebelumnya!

Ini karena, sementara musik sedih tampil sebagai orang yang berempati mencoba menghibur Anda, musik bahagia malah tampak seperti orang ceria yang menyuruh Anda tersenyum saat Anda kesal.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X