Penyanyi pop dari Inggris, Lily Allen menanggapi laporan yang menyebutkan dirinya dikeluarkan dari label rekaman Parlophone Records. Menurut laporan tersebut, angka penjualan album ‘No Shame‘ (2018) yang rendah menjadi penyebabnya.
Album studio keempat dari penyanyi sekaligus penulis lagu ini sesungguhnya menerima pujian dari para kritikus dan mengantongi nominasi Mercury Prize pada penghargaan tahun lalu.
Terlepas dari keberhasilan ini, sebuah laporan dari The Sun yang muncul pada Rabu (20/8) kemarin mengklaim bahwa Parlophone Records memutuskan untuk tidak menawarkan Allen kontrak baru karena penjualan album yang rendah.
"Album terakhir hampir tidak terjual dan single tidak masuk chart," kata seorang sumber kepada surat kabar itu. Dinukil dari NMe, Kamis (21/8/2019). (Penghentian kontrak) itu tak bisa dihindarkan."
Melalui Twitter, Allen lalu merespons berita tersebut dengan memposting sekumpulan ulasan bintang empat untuk album 'No Shame' di berbagai media.
"Saya tidak berpikir The Sun (matahari) bersinar keluar dari bokong saya atau apa pun, tapi 'No Shame' cukup bagus," kicau dia. Belum ada tanggapan dari pihak The Sun.
I don't think The Sun shines out of my ass or anything, but No Shame was pretty good. pic.twitter.com/Tj81QRb6Of
— LILY ALLEN PRINCESS OF WHALES (@lilyallen) August 21, 2019
Sementara itu awal tahun ini, Allen mengungkap sedang menggarap album konseptual sebagai tindak lanjut dari 'No Shame'.
"Saya sudah menulis banyak lagu, tapi merkea memiliki konsep sehingga saya sangat bergairah tentang ini," jelas dia. " Saya rasa ini sangat bagus. Saya pikir ini sangat pintar."
