Adinda Shalahita Lepas Single Adaptasi Puisi, 'Tega'. Dikemas dalam balutan musik pop yang ringan, lagu ini memiliki pesan mendalam tentang perasaan, harapan, dan kerinduan seseorang.
Ide awal single ini diambil dari sebuah karya puisi indah Melinda Ekajaya (seorang penulis puisi berbakat muda) yang berjudul sama. Karena keinginan Melinda Ekajaya agar puisinya bisa dinikmati oleh khalayak banyak, akhirnya puisi ini disadur ke dalam bentuk melodi lagu oleh Ray Andries, Hemi Adji, dan Ivan Saba (selaku produser dari single ini).
Albert Fakdawer selaku penata musik meraciknya dengan sentuhan piano, akustik gitar, dan string orkestra. Ditambah dengan gaya menyanyi dan warna suara yang unik Adinda Shalahita membuat semua sajian dari lagu ini menjadi terasa lebih pas dan enak.
Supaya kamu tahu. Selain menjadi solois, penyanyi kelahiran Jakarta, 13 Desember 1991 ini pernah menjadi vokalis Nubica. Dia sempat juga menjadi backing vocal dari Barry Likumahuwa Project, Twentyfirst Night, Soulvibe dan Maliq n D'Essentials.
Meski lebih mengklaim sebagai penyanyi r&b/soul, Adinda kerap tampil dalam berbagai festival jazzdi Indonesia seperti JakJazz, Java Jazz, Jazz Gunung Bromo, Indonesian Jazz Festival, dll. Bahkan, Adinda sempat bernyanyi di festival jazz internasional di Kuala Lumpur, Malaysia yaitu World Youth Jazz Festival 2013 bersama pianis muda fenomenal Joey Alexander.
Single perdananya dirilis pada 2014 dengan judul 'Jangan Didengar' yang ditindaklanjuti dengan single kedua, 'Di Mataku' setahun kemudian. Pada tahun ini pula sang penyanyi melepas album solo perdananya, 'Shalahita'.
Berturut-turut, Adinda lantas melepas single 'Wake' (Acoustic Worship vol. 2, 2016), 'Terbiasa' (BeatLuz Music, 2017), dan 'Identity' (BeatLuz Music, 2017).
Single 'tega' sudah dapat didengarkan melalui platform YouTube Adinda Shahalita.
