Film produksi Screenplay Films dan BumiLangit Studios, "Gundala" akan ditayangkan pada sejumlah bioskop di Kuala Lumpur pada 26 Desember 2019.
"Gundala adalah adaptasi daripada karakter komik pertama di Indonesia karya Harya 'Hasmi' Suraminata yang diterbitkan oleh Jagat Sinema pada 1969," ujar Joko Anwar, sang sutradara saat dihubungi di Kuala Lumpur, Minggu, dilansir dari Antara.
Komik ini juga dikatakan mendapat sambutan hangat dari para pecinta komik Indonesia dan telah diterbitkan sebanyak 23 edisi sampai tahun terakhirnya di tahun 1982.
Film ini mengisahkan tentang Sancaka yang hidup di jalanan sejak kecil setelah ditinggal oleh ibu dan ayahnya. Sancaka sering memikirkan bagaimana ia harus bertahan untuk meneruskan hidupnya di dalam kesulitan.
Saat keadaan semakin memburuk, Sancaka harus memilih melindungi dirinya atau bangkit menjadi pahlawan yang membantu mereka yang ditindas.
"Bintang film dari Malaysia, Bront Palarae turut membintangi film ini dan berperan sebagai penjahat utama," kata Joko Anwar.
Selain itu, film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Tara Basro, Ario Bayu, Cecep Arif Rahman, Rio Dewanto dan Muzakki Ramdhan.
"Gundala" telah ditayangkan di Indonesia pada 29 Agustus 2019 lalu.
Film ini telah berhasil membawa tiga anugerah di Festival Film Indonesia 2019 untuk kategori Pengarah Sinematografi Terbaik (Ical Tanjung), Penata Efek Visual Terbaik (Abby Eldipie) dan Penata Suara Terbaik (Khikmawan Santosa, M. Ikhsan dan Anhar Moha).
Pembuatan kostum dalam film ini bekerja sama dengan desainer kostum dari Amerika Serikat yaitu Quantum Creations FX, yang juga menghasilkan kostum beberapa film terkenal seperti Dare Devil, Supergirl, Star Trek dan Iron Man.
"Visual efek bagi film ini dihasilkan oleh Anibrain VFX, India, yang terlibat dalam pembikinan film Doctor Strange, Guardians of Galaxy Vol 2, Fantastic Beast dan banyak lagi," katanya.
Bagi para pecinta komik, komik Gundala sendiri akan berada di pasaran pada 26 Desember di gerai buku MPH yang terpilih.
