Pemeran Catwoman dalam film The Batman, Zoe Kravitz menjelaskan apa yang membuat karakter Catwoman versinya berbeda dari Catwoman di film Batman lainnya.
Kravitz mengatakan bahwa Matt Reeves selaku penulis naskah The Batman ingin menampilkan Catwoman yang diperankannya sangat berbeda dan tentunya lebih menarik dari versi lainnya.
"Saya tidak berpikir kita pernah memiliki kesempatan untuk benar-benar memahami siapa Selina dan dari mana dia berasal dan mengapa dia seperti itu. Saya pikir, sering kali, dalam film semacam ini, karakter wanita adalah satu. -dimensi atau semacam itu untuk melayani daya tarik seks," kata Kravitz kepada EW dilansir ScreenRant.
"Dan saya sangat terkesan dan bersemangat dengan apa yang ditulis Matt dalam naskah, melihat orang yang tersiksa yang benar-benar berusaha membebaskan dirinya dari banyak trauma. Bahkan gagasan untuk memahami hubungannya dengan kucing-kucing ini, dia merasa seperti tersesat, dan menerima kucing-kucing ini, sungguh mengasyikkan," lanjut dia.
Penjelasan Kravitz itu menyoroti tema The Batman yang juga terlihat pada sosok Bruce Wayne.
Dalam The Batman, Wayne dan Kyle membawa trauma yang sama, baik dalam bentuk yang sama maupun berbeda. The Batman memperlihatkan siapa keduanya dan apa yang telah mereka lakukan terhadap trauma itu.
Hubungan tematik itu yang mungkin menjadi alasan mengapa begitu banyak kritikus memuji dinamika Kravitz dan Pattinson dalam The Batman karena membuat ikatan antar karakter tampak lebih kuat daripada film-film sebelumnya.
Selain Catwoman Michelle Pfeiffer di Batman Returns, tidak ada iterasi Catwoman di layar lebar yang pernah benar-benar menarik perhatian penonton.
Di balik naskah Reeves dan penampilan kuat dari Kravitz, Batman tampaknya akhirnya memberikan penggambaran karakter yang layak kepada penonton.
Jika Catwoman mendapatkan pertunjukan spin-off-nya sendiri atau muncul dalam sekuel The Batman, itu meyakinkan untuk mengetahui bahwa Reeves dan Kravitz bertekad untuk memberikan versi karakter tiga dimensi dan kompleks secara emosional.
