Adegan di 'KKN di Desa Penari' Soal Bangkai Kepala Monyet Ternyata Banyak Versinya

- Jumat, 20 Mei 2022 | 18:44 WIB
Adegan di balik layar KKn di Desa Penari. (Youtube/Calvin Jeremy), tokoh Wahyu yang diperankan Fajar Nugra. (Instagram/KKNMovie).
Adegan di balik layar KKn di Desa Penari. (Youtube/Calvin Jeremy), tokoh Wahyu yang diperankan Fajar Nugra. (Instagram/KKNMovie).

Adegan bungkusan bangkai kepala monyet di film  'KKN di Desa Penari' ternyata memiliki cerita tersendiri. Ada beberapa versi yang muncul soal adegan tersebut.

Adegan yang berikut akan diceritakan mengandung spoiler. Diharapkan sudah menonton filmnya terlebih dahulu.

Dalam filmnya, adegan itu merupakan adegan antara dua pemain Widya (Adinda Thomas) dan Wahyu (Fajar Nugra). Namun beberapa teman mereka yang lain juga menyaksikannya.

Versi di Film.

Awalnya, mereka berdua yang terjebak di hutan karena motornya mogok lalu bertemu dengan hajatan yang penuh dengan makanan.

Seusai makan dan membawa bekal yang ditawarkan, mereka membawanya kembali ke desa. Namun, saat sampai di desa bungkusan isi makan tersebut berubah wujud dan menjadi kepala monyet yang sudah tewas.

Nah, adegan tersebut ternyata memiliki versi berbeda dengan versi Simpleman. Tak hanya itu, seorang kepala desa di kawasan Banyuwangi menceritakan salah satu hal lain tentang bungkusan kepala monyet tersebut.

Versi cerita Simpleman.

Dalam versi asli cerita Simpleman disebutkan, bila kejadian tentang bungkusan kepala monyet itu tidak dialami oleh Widya dan Wahyu.

Menurut kisahnya, kejadian itu dialami oleh dua mahasiswa laki-laki yang akhirnya membawa pulang kepala monyet tersebut.

Versi dari pemandu Rowo Bayu.

Pengelola Wisata Rowo Bayu Banyuwangi, Sudirman memiliki cerita lain soal kejadian KKn di Desa Penari yang berhubungan dengan mahasiswa KKN dan bungkusan kepala monyet tersebut.

Singkat cerita, kedua mahasiswa yang terlibat asmara ini keluar dari area lokasi KKN hingga akhirnya mereka sampai ke sebuah rumah dan bertemu seseorang.

Selama di rumah tersebut, dua mahasiswa tersebut dijamu dengan diberi minum hingga makanan. Kemudian, sepulang dari rumah tersebut, mereka diberi "oleh-oleh" yang dibungkus dengan kertas koran.

Setelah keluar dari desa misterius itu, kertas koran tersebut justru berubah jadi daun talas. Lalu, saat dibuka, bingkisan tersebut ternyata berisi kepala kera yang baru dipotong. Melihat hal tersebut, mahasiswa laki-laki tersebut langsung pingsan. Kemudian dalam beberapa hari kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Setelah itu, satu bulan kemudian mahasiswa perempuan yang sempat singgah ke rumah misterius tersebut juga dinyatakan meninggal dunia. Sudirman mengatakan, apa yang ia ceritakan itu adalah cerita yang sesungguhnya versi Kepala Desa Rowo Bayu.

"Itu cerita yang sesungguhnya versi Kepala Desa Rowo Bayu. KKN-nya tahun berapa, tanggal berapa semua tercatat," ungkap Sudirman, mengutip video pengakuannya di Instagram Erick Thohir.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X