Sukses dengan film pertama 'My Brother Idiot, rumah produksi Fas Film menyajikan sekuel kedua dari film tersebut dengan judul 'My Brother Idiot 2: Angel'.
Produser film 'My Brother Idiot 2: Angel', Hamdani Koestoro menjelaskan jika pembuatan film ini untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perjuangan seorang penyandang disabilitas dalam meraih mimpi.
“Saya membuat film karena ingin memberikan tontonan yang berkualitas . Tentunya dengan film edukasi yang memberikan impact baik kepada seluruh masyarakat indonesia,” ungkap Hamdhani, saat ditemui dalam prescreening 'My Brother Idiot 2 : Angel' di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/4/2023).
Baca Juga: Review ‘Guy Ritchie’s The Covenant’: Bukan Sekedar Film Perang, Tekankan Drama Kemanusiaan
“Kenapa Angel? Masih banyaknya stigma negatif terhadap penyandang disabilitas atau bekebutuhan khusus terutama dikalangan remaja mendorong kami mengangkatnya dalam layar lebar. Kalau kita liat bagaimana para remaja Indonesia, mereka tidak punya empati kepada para penderita disabilitas atau berkebutuhan khusus. Melalui fim ini saya ingin menunjukkan bahwa masih banyak orang memiliki empati kepada org lain,” sambungnya.
Produksi film ini dilakukan saat masa pandemi tahun 2021 lalu. Hal itu dilakukan oleh pihak rumah produksi guna menunjukkan jika pandemi Covid-19 tidak membuat mereka berhenti berkreativitas.
“Syuting 'Angel' kami lakukan selama pandemi di tahun 2021 awal. Kami ingin menunjukkan bahwa para produsen film masih bisa memiliki semangat membuat film, berkreatif dan memiliki mimpi membuat film dan kami declare bahwa kami baik-baik saja dalam menghadapi pandemi,” ujar Hamdhani.
Baca Juga: Uci Flowdea Siap Garap Film di Jepang Usai Masalah Penipuan dengan Medina Zein Selesai
“Angel layak di tonton karena kami pernah produksi film serupa di tahun 2013 dengan judul My Idiot brother dan memiliki review yang sangat baik. Ini merupakan sekuel lanjutannya. Film ini memiliki pesan moral yang penting bagi seluruh masyarakat indonesia untuk memiliki sikap empati kepada saudara disekeliling kita yang mempunyai kebutuhan khusus. Bagi yang berkebutuhan khusustetap harus berani bermimpi dan memperjuangkan mimpi kita menjadi kenyataan,” pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Review The China Hustle, Membongkar Skandal Keuangan dan Penipuan Perusahaan China
- Review "Road Home": Drama Romansa Cinta Pertama dan Cinta Pada Negara
- Review American Manhunt: Serial Dokumenter Tentang Tragedi Bom Marathon di Boston
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
