Septian Dwi Cahyo Tunjuk Kepiawaian Pantomim dalam "Mangkujiwo"

- Selasa, 28 Januari 2020 | 10:42 WIB
Seniman Pantomim Septian Dwi Cahyo dalam
Seniman Pantomim Septian Dwi Cahyo dalam

Melalui film horror "Mangkujiwo", seniman pantomim Septian Dwi Cahyo menunjukkan kepiawaiannya berakting tanpa dialog hanya dengan mengandalkan gestur dan suara yang tidak membentuk kata-kata. 

Di film ini Septian berperan sebagai Sadi yaitu pembantu setia dari Brotoseno (Sujiwo Tejo) yang merawat Kanthi (Asmara Abigail), seorang wanita yang menjadi cikal bakal kuntilanak. 

Sosok Sadi dalam film "Mangkujiwo" memang digambarkan misterius dan tidak dapat bicara. 

Dalam konfrensi pers "Mangkujiwo" pada Jumat (24/1), Septian mengatakan ide membuat Sadi jadi tokoh bisu awalnya muncul dari Sujiwo Tejo.

"Mas Jiwo bilang bagaimana kalau peran Septian bisu, 'biar dialog kami saya yang interpretasikan'. Setelah itu dia baru sadar kalau dia harus menghapalkan dialog saya juga," seloroh Septian dikutip dari Antara. 

Dalam perannya Septian hanya berbicara lewat gerakan seperti yang selama ini dilakoninya sebagai pantomim. 

Sutradara Azhar Kinoi Lubis juga merasa Septian merupakan pilihan tepat untuk karakter ini. 

"Saya butuh pemain dengan gestur natural, lalu saya ingat dengan Septian," ujar Kinoi.

Sebagai seniman pantomin, Septian pernah mendapatkan beasiswa dari Marcel Marceau yang juga tokoh pantomim. 

Ia telah bermain film sejak 1980-an diawali dengan "Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi" hingga "Lupus I" (1987). 

"Saya sudah lama enggak main film karena belum ada karakter yang pas, begitu tahu Kinoi yang menyutradarai, pasti dia mau yang spesial. Saat saya baca (skenario), ternyata filmnya spesial."ungkap Septian. 

"Mangkujiwo" merupakan film dengan genre horror-thriller yang berkisah tentang awal mula lahirnya kuntilanak. 

Kanthi yang diperankan oleh Asmara Abigail adalah wanita biasa yang menjadi korban perseteruan Brotoseno (Sudjiwo Tedjo) dan Cokrokusumo (Roy Marten) dalam memperebutkan pengaruh dan kekuasaan atas Loji Pusaka.

Cokrokusumo memfitnah Brotoseno hingga membuat ia melepas jabatannya. Broto berencana untuk balas dendam dengan menggunakan bayi yang dikandung Kanthi, hasil hubungan gelap dengan Cokrokusumo. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X