Review Jurassic World Dominion: Sukses Buat Jantung Berdebar, Ngeri Dilahap Dinosaurus

- Selasa, 7 Juni 2022 | 16:12 WIB
Review Jurassic World Dominion. (Universal).
Review Jurassic World Dominion. (Universal).

Era terakhir Jurassic ditutup dengan dirilisnya  Jurassic World Dominion yang akan tayang besok secara serentak di bioskop Indonesia. Tak hanya penutup dari dua sekuelnya 'Jurassic World' dan "Jurassic Wolrd Fallen Kingdom', tapi dari juga Jurassic Park era sebelumnya. 

Film ini mempertemukan dua pemain dari dua trilogi berbeda dengan penambahan pemain baru. Seperti Chris Pratt dan Bryce Dallas Howard yang dipertemukan dengan pemain lawas Laura Dern, Jeff Goldblum dan Sam Neill dan beberapa pemain lainnya.

Sepanjang film, kekuatan alam yang diwakili para dinosaurus membuat jantung berdebar kencang.

Sipnosis.

Kisahnya bermula ketika Owen Grady (Chris Pratt) dan Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) bertemu sekelompok Parasaurolophus.

Berbagai spesies dinosaurus termasuk yang agresif dan karnivora, kini hidup berdampingan bersama manusia di seluruh dunia, baik di darat, di air, maupun di udara, dan berburu mencari makan bersama.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan apakah manusia akan tetap menjadi predator di puncak rantai makanan setelah hidup bersama dan berbagi wilayah dengan makhluk paling menakutkan dalam sejarah.

Namun, berbagai kejadian mengerikan terus terjadi, dikejar dan diburu reptil raksasa.

Keseimbangan yang rapuh ini akan membentuk kembali masa depan dan menentukan, sekali dan untuk semua, apakah manusia akan tetap menjadi predator puncak di planet yang sekarang mereka tempati bersama makhluk paling menakutkan dalam sejarah.

Review

"Sebagai penonton awam yang nggak ngikutin franchise nya, cukup kaget karena latarnya diceritakan manusia udah hidup berdampingan sama berbagai jenis dinosaurus selama tiga dekade. Jurassic World Dominion sukses bikin sport jantung di sepanjang film," kata Alfa, salah satu anggota dari komunitas penggemar film yang menontonnya lewat premiere.

Menurutnya, selama nonton berasa naik jet coaster: tegang saat karakter utamanya berhadapan sama para dinosaurus, lalu dibuat cooling down sama momen kekeluargaan dan romansa yg diselipkan di tengah-tengah ketegangan. 

"Ada juga momen lucu yang porsinya cukup oke, jadi sebagai penonton gak terdistraksi untuk menikmati permasalahan utama yang dibahas dalam film."

"Sayangnya, isu soal rekayasa genetik terhadap hewas serangga yang berpotensi bikin kepunahan massal semakin mendekat ini kayak kurang diceritakan lebih rinci." jelasnya.

Ia juga menambahkan, rasanya memungkinkan kalau ada 2-3 scene yang mulai menggambarkan dampak massive dari si belalang hasil rekayasa genetik ini. Bisa jadi mulai adanya kesulitan distribusi makanan karena petani selalu gagal panen, isu kelaparan mulai meluas, dan lain-lain.

Rate: 8/10

Artikel menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X