INDOZONE.ID - Sepintas kalau nonton film ini, jadi inget sama drama Korea “Fiery Priest”. Bercerita tentang kehidupan seorang pastor yang punya masa lalu kelam dan berbeda 180 derajat.
Menariknya lagi, film ini diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh seorang petinju bernama Stuart Long yang kemudian mengalami perubahan kehidupan spiritualitas untuk menjadi seorang pastor. Kok bisa sih?
Sinopsis Father Stu

Sebelum menjadi seorang pastor, Stu Long adalah seorang anak laki-laki biasa yang hidup di sebuah keluarga yang kurang baik. Ayahnya, Bill (Mel Gibson) yang suka berperilaku kasar bercerai dengan ibunya Kathleen (Jacki Weaver).
Selama mengenal tinju, ia berhasil mendapat gelar kelas berat Golden Gloves di Montana pada tahun ketiganya di perguruan tinggi. Dia menjadi runner-up tahun berikutnya, dan berharap untuk mengejar karir tinju setelah lulus dengan gelar di bidang Sastra Inggris dan Penulisan.

Sayangnya, ditengah ambisinya untuk menjadi seorang petinju profesional ia harus menghadapi sebuah takdir yang bertentangan dengan harapannya. Ia mengalami cidera serius yang mengharuskannya untuk menjalani operasi.
Meski sebenarnya ia bisa saja kembali ke ring, tapi resiko cidera dan kesehatannya jauh lebih besar sehingga pihak keluarganya pun meyakinkan Stu untuk mundur dan meninggalkan tinju.
Akhirnya, ia meninggalkan rumahnya di Montana menuju Hollywood untuk meraih karir menjadi seorang aktor. Meski berhasil tampil dalam beberapa iklan dan peran kecil, namun karirnya seabgai aktor gagal booming. Ia bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Carmen (Teresa Ruiz) yang lahir dalam keluarga taat Katolik.

Awalnya, demi mendekati sang wanita ia berpura-pura untuk menjadi seorang Katolik sejati bahkan rela untuk dibaptis. Tapi setelah ia mengalami kecelakaan parah yang membuatnya hampir meninggal, ia mengalami pengalaman spiritual yang membawanya kepada takdir untuk menjadi seorang pastor.
Malam itu dalam perjalanan pulang dari sebuah bar, Stu mengalami kecelakaan parah. Di saat itu pula, ia mengalami pengalaman spiritualitas yang nggak pernah terbayangkan sebelumnya. Seorang yang enggak percaya dengan agama tiba-tiba bermimpi didatangi oleh Bunda Maria. Merasa diselamatkan, ia kemudian bertekad untuk menjadi seorang pastor.

Ia memutuskan untuk membantu orang lain menemukan iman mereka dengan menerima panggilan imamat. Awalnya, kedua orangtua dan pacarnya terkejut bahkan menyangkal rencana Stu. Namun pada akhirnya, mereka membebaskan pilihannya tersebut.
Stu ditugaskan di California dan New York sebelum mendapat gelar master dalam bidang filsafat di Universitas Franciscan. Sayangnya, ditengah dedikasinya pada panggilan Tuhan ia didiagnosis menderita myositis tubuh.
Sebuah penyakit langka autoimun yang enggak bisa disembuhkan.
Meski badannya lemah dan perlahan seperti orang lumpuh, Pastor Stu tetap menjalankan pelayanannya dan memberikan sakramen. Bahkan ketika ia sedang dalam perawatan, enggak sedikit umatnya yang mengantre di luar kamarnya untuk melakukan pengakuan dosa.

Hingga akhirnya pada Juni 2014, Pastor Stu meninggal dunia di Big Sky Care Center dengan ditemani oleh ayah dan ibu di sisinya.
Kisah nyata yang menarik perhatian Mark Wahlberg
Film biopik yang digarap dan ditulis oleh Rosalind Ross ini menarik perhatian Mark Wahlberg. Ia mengetahui kisah Pastor Stu melalui dua pendeta yang mengajukan ide film padanya. Meski awalnya menolak, ia kemudian merasa ada sesuatu yang menarik dari cerita ini.
Wahlberg merasa punya kemiripan dengan Pastor Stu sebelum akhirnya menemukan keyakinan dan kembali pada Tuhan. Bahkan ia ikut berinvestasi pada proyek film kali ini.

Ia berharap, lewat film ini bisa melanjutkan pelayanan luar biasa yang dilakukan Pastor Stu dan mendorong agar Pastor Stu mendapatkan kanonisasi atau gelar santo/santa yang diberikan kepada seseorang yang menjalani kehidupan baik dan menjadi contoh bagi umat Katolik lainnya.
Tantangan besar pembuatan film biopik ini adalah memilih rangkaian momen inspirasional yang dijalani Pastor Stu hingga menjadi bagian dari seminari dalam durasi 2 jam.
Review Father Stu
Sayangnya, ada beberapa bagian penting yang terasa terlalu cepat. Misalnya, adegan dimana Pastor Stu memberikan pelayanan pada tahanan penjara dan interaksinya dengan Monsignor Kelly (Malcolm McDowell), rektor seminari setelah Stu berhasil meyakinkannya untuk bergabung ke seminari.
Akting Wahlberg hampir sama dengan akting-akting di film lainnya. Perangai yang kasar dan santai justru terlihat “Wahlberg banget” dibanding karakter sebenarnya dari Pastor Stu. Namun perubahan karakternya saat mengalami sakit, cukup membuat terkejut karena hampir mirip dengan wajah asli sang Pastor.

Spoiler buat yang belum nonton kisah nyata ini, akhir filmnya bikin nangis dan haru karena diselipi rekaman asli dari Pastor Stu saat berjuang ditengah penyakitnya. Kata-katanya yang membekas adalah ‘Penderitaan adalah kesempatan bagi kita untuk tumbuh dan lebih dekat dengan Kristus.’
Terima kasih banyak deh buat sutradara yang berani mengangkat kisah ini ke layar lebar, karena benar-benar menginspirasi kita terutama dalam situasi sulit.
Buat yang mau nonton, film ini bisa kamu nikmati di layanan streaming Netflix.
Happy watching!
Artikel Menarik Lainnya:
-
99 Persen Muslim, Orang Turki Memperlakukan Anjing Liar dengan Sangat Baik, Kok Bisa?
-
Tak Hanya Panjang, Jembatan di Jambi Ini Punya Arti Nama yang Indah
-
Gokil! Cuma Modal Rp2 Juta, Iman Sukses Bikin Kedai Kopi Paling Ngehits di Pandeglang
-
Terungkap! Ternyata Begini Sejarah Apel di Indonesia Sampai Menjadi Ikon Kota Malang
- Legendaris di Sukoharjo! Mbok Senuk Jualan Rujak Cuma Rp3 Ribu, Sehari Laku Ratusan Ribu
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
