Review "Kucumbu Tubuh Indahku": Trauma Cinta hingga Representasi LGBT yang Kontroversi

- Selasa, 21 Maret 2023 | 20:35 WIB
Adegan di film
Adegan di film

Film drama Indonesia berjudul “Kucumbu Tubuh Indahku” karya sutradara Garin Nugroho sukses meraih delapan penghargaan dari dua belas nominasi di Festival Film Indonesia (FFI) 2019. 

Bercerita tentang perjalanan hidup Juno yang tumbuh besar di desa Jawa pada 1980-an, film ini mengisahkan tentang trauma, hasrat, dan cinta hingga akhirnya Juno menjadi penari Lengger Lanang. 

Meski sempat mengundang kontroversi di Indonesia, film ini berhasil diputar di festival film internasional dan memberikan eksplorasi kebudayaan Indonesia yang menarik untuk disimak.

Babak dalam Perjalanan Hidup Juno

-
Adegan di film "Kucumbu Tubuh Indahku". (Imdb)

Film "Kucumbu Tubuh Indahku" terinspirasi dari kisah nyata seorang penari Lengger Lanang bernama Rianto, yang berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Rianto sendiri turut terlibat dalam film ini sebagai narator utama yang memandu kita dalam empat babak kehidupan Juno, sang tokoh utama yang diperankan oleh tiga aktor berbeda.

Dalam setiap babak, Rianto menampilkan akting teatrikal dan membawakan monolog dalam bahasa lokal sebagai prolog. Tarian juga dipadukan dengan cerita dan perkembangan hidup Juno yang semakin terlihat seiring berjalannya waktu. Film ini memiliki nuansa yang sangat otentik karena didominasi oleh bahasa lokal.

Dua babak pertama mengisahkan masa kecil Juno yang ditinggalkan oleh ayahnya dan harus hidup bersama bibinya setelah mengalami tragedi yang membuatnya harus berpindah tempat tinggal. Begitu pula dengan masa remajanya, Juno mengalami pengalaman-pengalaman indah dan pahit yang menjadi kenangan sepanjang hidupnya.

-
Adegan di film "Kucumbu Tubuh Indahku". (Imdb)

Film ini akan mengingatkan kita pada film "Moonlight" karya Barry Jenkins, pemenang Best Picture Oscar 2017. Kedua film ini memiliki konsep yang serupa tentang perjalanan hidup seorang bocah yang traumatis, serta perubahan setiap babak yang terlihat jelas.

Meski memiliki kesamaan dalam konsep, "Kucumbu Tubuh Indahku" dan "Moonlight" tetap memiliki muatan naskah yang berbeda. Film Garin Nugroho ini memiliki elemen art house pada narasinya yang teatrikal, sedangkan "Moonlight" lebih menekankan pada sinematografi.

Namun demikian, terdapat satu poin minus dalam eksekusi babak keempat, di mana transisinya terlihat terlalu jauh dari babak ketiga dan dialognya terlalu teatrikal dan dramatis. Hal ini membuat penonton sulit memahami apa yang sebenarnya terjadi dalam babak tersebut.

Baca juga: Weekend Jelang Ramadan, Ini 5 Rekomendasi Drama Korea Romantis dengan Episode Pendek

Menyikapi Trauma, Hasrat, dan Cinta

-
Adegan di film "Kucumbu Tubuh Indahku". (Imdb)

Film Indonesia ini menampilkan tiga komponen yang mendominasi hidup Juno, yaitu  trauma, hasrat, dan cinta. Sejak kecil, Juno mengalami banyak kenangan pahit yang menimbulkan trauma dalam hidupnya. Namun, ia memiliki hasrat untuk menari Lengger dan akhirnya menjadikannya sebagai minat hidupnya.

Selain itu, dalam hidupnya, tak mungkin bagi Juno untuk tidak mengalami cinta. Film ini juga menampilkan poin penting dalam kehidupan Juno ketika ia mengalami cinta pertamanya di masa remajanya dengan seorang petarung. Meskipun ditampilkan secara subtle, namun nuansa romantisnya tetap terasa.

Menariknya, dalam film ini, 'tubuh' yang dimaksud bukanlah secara harfiah, melainkan merupakan kiasan hiperbola bagaimana Juno menyelami dan mengalami setiap hal dalam hidupnya, yang kemudian membentuk 'tubuh' atau kehidupannya. Dalam film ini, Juno mencintai hidupnya yang indah, bahkan ketika terbentuk dari hasrat, cinta, trauma, dan luka.

Tak Sebatas Representasi LGBT

-
Adegan di film "Kucumbu Tubuh Indahku". (Imdb)

Film ini juga telah menuai kontroversi sejak awal pemutarannya. Dengan judul yang terkesan provokatif dan isu LGBT yang tersirat, film ini langsung menjadi sorotan banyak orang sebelum bahkan menontonnya. Namun, sebenarnya film ini lebih dari sekadar itu.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Rekomendasi

Terkini

X