‘The Princess’ dibintangi oleh Joey King yang menjadi tokoh utama sebagai seorang putri. Film ini mengisahkan tentang kerajaan yang memiliki dua anak, namun perempuan semua. Sehingga sang raja akan menikahkan putri tertuanya dengan seorang pangeran jahat demi mendapatkan penerus tahta.
Namun saat acara pernikahan dimulai, sang putri menolak untuk menikah dengan pangeran tersebut hingga membuat sang pangeran marah. Sang pangeran dan pasukannya menyerang kerajaan tersebut dan mengurung tuan putri di menara kecil milik ayahnya.
Film ini menampilkan perjuangan dari sang tuan putri untuk mengalahkan pangeran jahat yang merebut kerajaannya dan mengembalikan tahta tersebut untuk sang ayah. Tuan putri adalah sosok perempuan tangguh yang belajar bertarung sejak kecil, ia belajar bagaimana menggunakan pedang dan menghadapi musuh.
Hal tersebut membuat ia dapat mengalahkan penjaga menara tersebut dengan mudah. Ia mencoba mencari celah dan berusaha membebaskan adik serta orang tuanya yang dipenjara.
Tokoh-tokoh utama perempuan dalam film ini digambarkan sangat powerful walaupun sang peran antagonis. Namun para tokoh laki-laki tidak begitu ditampilkan kekuatan mereka.
Dari awal sampai akhir film, kamu akan melihat pertarungan yang terus terjadi antara sang putri dan pasukan sang pangeran. Bahkan sang putri bertarung seorang diri sebelum guru bertarungnya muncul untuk membantunya.
Bagaimana pada zaman kerajaan pada umumnya yang masih sangat kental akan patriarki, begitupun di film ini. Bagaimana sang ayah lebih memilih untuk menikahkan anaknya dengan pangeran licik daripada memberikan tahtanya pada tuan putri.
Ia menganggap anak perempuan bukan untuk bertarung, perempuan harus selalu anggun di kerajaan. Namun sang ibu mengizinkan putrinya untuk belajar bertarung secara diam-diam.
Tak hanya itu, pangeran licik pun penuh dengan sikap otoriter dan penuh kekerasan. Ia menganggap raja yang lembut kepada rakyat akan kehilangan kekuasaannya. Maka dari itu sang putri lebih memilih bertarung untuk mengalahkan mereka daripada harus menikahi sang pangeran.
Sempat dilempar keluar dan jatuh ke laut sang putri tetap berhasil selamat tanpa luka berarti dan siap untuk bertarung kembali. Pertarungan yang apik kurang nampak di film ini. Karena bagaimana sang putri berusaha menunjukkan kemampuannya namun para prajurit hanya mengerubunginya dan melakukan gertakan yang tidak berarti.
Perlawanan mereka juga tidak mengimbangi kekuatan sang putri. Sehingga terasa sangat jomplang sekali adu kekuatan yang ditampilkan. Tak hanya itu, film ini juga hanya sedikit menampilkan cerita karena sepanjang adegan hanya berisi pertarungan. Konflik yang minimalis membuat film ini terasa sangat cepat berlalu.
Ending yang mudah ditebak dengan kemenangan sang putri lalu sang ayah sadar dan menobatkan sang tuan putri sebagai pewaris tahta kerajaan. Sehingga tidak ada kejutan-kejutan di sepanjang film ini.
Artikel menarik lainnya:
- Kisah Anak Tukang Galon Berhasil Juara Dunia Pencak Silat, Nama Indonesia Menggema!
- Kisah Barongan Tua Reog Ponorogo, Selalu Kembali ke Pemilik Pertama Jika Dijual
- Diskon Gila-gilaan, Celana Sampai Sepatu Adidas Cuma Rp100 Ribuan, Cek Tokonya di Sini!
- Tak Ada yang Berani Menanam Pohon Pisang di Dusun Ini, Melanggar Kutukan Sekeluarga Mati!
- Berkali-kali Disebutkan di Al-Qur’an, Buah Bidadari Surga Ini Tumbuh Subur di Turki
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.