Ketika akun Netflix di Twitter mengunggah foto di balik layar proses syuting film terbarunya yang berjudul Maestro, nyaris tidak ada yang mengetahui bahwa pria tua berambut putih itu adalah Bradley Cooper.
Dalam film biopik itu, Cooper memerankan komposer musik legendaris Leonard Bernstein.
Perawakan aktor berusia 43 tahun itu tampak seperti pria lansia berusia 60-70 tahun pada umumnya. Tubuhnya gemuk, rambut memutih serta kulit yang tidak lagi kencang.
Penampilan Cooper yang berubah drastis bahkan hampir tidak dikenali bahwa dia seorang Bradley Cooper itu terjadi berkat sebuah riasan yang disebut riasan prostetik.
Riasan prostetik atau juga disebut efek riasan khusus atau prostesis FX merupakan riasan yang dilakukan dengan menggunakan teknik pemahatan, pencetakan, dan pengecoran prostetik untuk menciptakan efek kosmetik tingkat lanjut.
Menariknya, riasan prostetik pertama kali muncul hingga menjadi populer berkat industri perfilman.
Riasan prostetik di perfilman
Dilansir berbagai informasi, kemunculan riasan prostetik pertama kali berawal dari pembuatan film yang berjudul A Trip to the Moon, sebuah film pendek petualangan asal Prancis yang dirilis pada 1902.
Riasan prostetik pada film tersebut menciptakan riasan dengan efek pria di bulan yang dibuat dengan menggunakan kombinasi riasan dan masker jenis prostetik dengan pasta tambahan.
Sejak saat itu, riasan prostetik semakin populer dipakai untuk pemeran-pemeran di film.
Adalah Jack Pierce, penata rias asal Hollywood yang namanya melejit setelah membuat riasan prostetik untuk aktor Boris Karloff dalam film Frankstein pada 1931 dan Lon Chaney dalam film The Wolf Man pada 1941.
Riasan prostetik direvolusi menjadi lebih modern berkat penata rias John Chambers dalam film Planet of the Apes pada 1968, Dick Smith dalam film Little Big Man pada 1970, Stan Winston dalam seri Terminator pada 1984, Rob Bottin dalam The Things pada 1982.