Sutradara film Before, Now & Then (Nana), Kamila Andini mengaku selalu menggunakan bahasa lokal dalam setiap filmnya lantaran dapat memberikan irama dan gestur yang unik dari pemainnya.
Menurut Kamila, memakai bahasa daerah dalam sebuah film yang pernah dibuatnya, akan memberikan hal berbeda. Misalnya dari ritme dan tempo serta intonasi yang diperlihatkan tidak terlalu kaku di telinga penonton.
"Kalau pakai bahasa Indonesia, pasti intonasinya sangat Jakarta atau Indonesia banget," ujar Kamila dalam acara Netflix ‘On The Scene: The Present and Future Film’ di Jakarta, Jumat (25/11/2022).
"Ketika pakai bahasa daerah ada irama, gestur dari pemain-pemainnya, ada tempo dan ritme yang berbeda. Ini adalah keunikan dari daerah-daerah di Indonesia," lanjutnya.
Baca juga: Joko Anwar dan Kamila Andini Sepakat Isu Universal Jadi Syarat Film Lokal Banyak Disukai
Tambah Kamila, ia juga mengatakan setiap bahasa daerah memiliki karakter dan keunikannya sendiri. Seperti film yang diarahkan Kamila berjudul Yuni, di mana ada banyak bahasa yang dihadirkan Kamila sebagai sutradara di dalamnya.
Mulai dari bahasa Jawa-Serang, Sunda Banten dan Bebasan. Sementara untuk film Before, Now & Then (Nana), Kamila menuangkan bahasa daerah Sunda, serta di film Sekala Niskala, dia memakai bahasa Bali dalam film tersebut.
Menurutnya, orang Indonesia dan juga penonton dari negara lain sudah terbiasa menyaksikan film menggunakan subtitle atau teks terjemahan. Penggunaan bahasa daerah atau lokal pun dianggap Kamila bukan sebuah halangan untuk mengenalkan film.
"Saya generasi yang besar dengan subtitle karena di Indonesia kan tidak seperti Eropa yang semuanya di dub. Jadi saya merasa enggak masalah harus nonton film dengan subtitle," kata Kamila.
Baca juga: Cita-cita Ernest Prakasa Jadi Sutradara: Pengin Garap Film Genre Action walau Belum Pede
Sementara itu, Kamila mengaku kehadiran platform streaming cukup membantu dalam mendistribusikan film-filmnya yang bergenre cukup spesifik dan kurang diminati oleh penonton bioskop konvensional.
Di sisi lain, menurut Kamila Andini platform streaming juga membuat penonton mendapat lebih banyak pilihan genre film sehingga tontonannya lebih bervariasi.
"Kebetulan saya bikin film yang spesifik yang sebetulnya punya kesulitan besar ketika rilis di sinema (bioskop), karena biasanya enggak dapat banyak layar. Sekarang kemungkinan mereka bisa mengakses film-film saya," ujar Kamila.