Review 'Lockwood & Co': Mengulik 5 Perbedaan Versi Buku dan Serialnya

- Selasa, 14 Februari 2023 | 20:30 WIB
Serial fantasi Lockwood & Co. (Netflix)
Serial fantasi Lockwood & Co. (Netflix)

Bagaimana jadinya jika kita hidup di masa wabah hantu yang bergentayangan? Bagaimana jika hantu bisa menyentuh dan menyakiti manusia? Nah, serial adaptasi berjudul "Lockwood & Co." bisa menjawabnya.

Serial ini menceritakan seorang gadis bernama Lucy Carlyle yang memiliki Bakat untuk menjadi agen pembasmi hantu. Dia juga mencari jati diri dan tempat yang tepat bagi diri serta bakatnya bersama sebuah agensi kecil independen bernama "Lockwood & Co." di Kota London.

Serial yang adaptasi dari seri buku yang ditulis oleh Jonathan Stroud dengan judul sama yang diterbitkan pada tahun 2013-2017. Terdiri dari delapan episod, serial ini menyajikan petualangan yang seru dan menegangkan dari Lucy, Lockwood, dan George dalam menyelesaikan kasus-kasus pembasmian hantunya. 

Seperti adaptasi book-to-film pada umumnya yang tentunya terdapat beberapa perbedaan yang dapat dilihat dari serial ini. Maka dari itu, mari mengulik 5 perbedaan versi buku dan serial dari "Lockwood & Co.":

1. Ras dan Gender

-
Perbedaan ras dan gender di serial Lockwood & Co. (Netflix)

Bagi penggemar buku (khususnya orang Indonesia) yang bermasalah terhadap keputusan Netflix untuk mengubah karakter kulit putih menjadi ras non-kaukasoid, anda mungkin perlu membaca tentang internalisasi rasisme. 

Tidak ada relevansi antara karakter dengan kulit fisiknya dalam plot, sehingga perubahan ini sesungguhnya merupakan langkah yang baik dalam menyamarkan jejak ketidak-adilan bagi ras inferior di barat. 

Mengulik kembali buku, tidak ada karakter non-kaukasoid yang signifikan dalam seri hingga buku ketiga (Terhitung apabila kita menganggap Arif si tukang donat tidak signifikan, dan berasumsi bahwa Arif merupakan orang Timur Tengah) dengan kemunculan Holly Munro.

Perubahan gender Albert Joplin (dalam buku) menjadi Pamela Joplin juga bukan sesuatu yang relevan. Apapun gendernya, Joplin merupakan karakter aneh yang terobsesi terhadap Dunia Lain dan bersedia mengorbankan apapun demi mencapai tujuan noble-nya, termasuk George.

Baca juga: 7 Lagu Cinta yang Cocok Didengar Bareng Doi di Momen Valentine, Nomor 3 Auto Baper

2. Percepatan Timeline

-
Percepatan timeline di serial Lockwood & Co. (Netflix)

Walaupun tidak impossible untuk adaptasi dua buku, pada umumnya adaptasi serial televisi berasal dari satu sumber buku menjadi satu season. Serial "Lockwood & Co." Season 1 diadaptasi dari dua buku, yaitu The Screaming Staircase (2013) dan The Whispering Skull (2014), yang sangat dimengerti karena buku pada umumnya memiliki pace yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan tayangan film. 

Screenwriter juga perlu menyesuaikan isi konten buku dengan peluang waktu yang diberikan per-episode dengan mempertimbangkan daya tarik cerita sekaligus logistik dan finansial, jadi pemadatan dua buku menjadi satu Season merupakan keputusan yang tepat.

3. Norrie Si Sahabat

-
Serial Netflix Lockwood & Co. (Netflix)

Kita pasti ingin sekali memiliki sahabat seperti Norrie, yang mengayomi dan penuh harapan. Sayangnya, dia tidak berwujud di buku. Lucy justru tidak memiliki ikatan erat dengan siapapun di kampung halamannya dan dikatakan memiliki saudara perempuan yang nggak cuma satu, tetapi enam. 

Perbedaan lain di serial dan bukunya adalah keberadaan Norrie di film justru dipandang sebagai perubahan yang baik karena dengan adanya ikatan Lucy terhadap seseorang di kampung halamannya, struggle Lucy saat menghadapi hantu dengan tingkat sensitivitas bakatnya yang tinggi menjadi searah dengan karakteristik Lucy yang simpatik dan emosional. 

Keberadaan Norrie juga yang bikin inner thoughts Lucy yang tertulis di buku jadi lebih mudah untuk disampaikan di film, yaitu dalam bentuk recording yang dia buat untuk Norrie.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X