Angkat Cerita Tradisi dan Budaya Indonesia, Viu Shorts Season 2 Rilis Film Pendek

- Kamis, 23 Juli 2020 | 20:38 WIB
Tangkapan layar konferensi pers virtual Viu Shorts! Season 2. (INDOZONE/Syarifah Aulia)
Tangkapan layar konferensi pers virtual Viu Shorts! Season 2. (INDOZONE/Syarifah Aulia)

Sineas muda Tanah Air kembali menunjukkan kreativitasnya melalui Viu Shorts! Season 2. Ada sekitar 16 film pendek yang siap memanjakan penonton di 16 negara terpilih. 

Untuk di Asia, akan tayang di Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Thailand dan Myanmar. Sementara lainnya akan menyusul di Bahrain, Mesir, Yordania, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Timur Tengah, dan Afrika Selatan.

Penayangan di beberapa negara tersebut semakin menegaskan bahwa karya anak bangsa juga pantas untuk Go Internasional.

Menurut Joshua Puji Mulia Simandjuntak selaku Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengatakan, kehadiran Viu Shorts! Season 2 diharapkan bisa mengekori kesuksesan pada season 1.

"Nantinya, 16 film pendek tersebut akan ditayangkan selama tujuh hari ke depan di 16 negara tersebut," kata Joshua Puji Mulia Simandjuntak saat konferensi pers virtual, Kamis (23/7/2020).

Bila dilihat secara keseluruhan film-film ini menceritakan sebuah tradisi dan budaya yang ada di Indonesia. Diantaranya:

  1. Memargi Antar, Klungkung, Bali.
  2. Kalang Obong yang merupakan tradisi dari Kendal, Jawa Tengah.
  3. Penari Larangan dari Majalengka.
  4. Kakaluk Fulan Fehan dari Atambua.
  5. Dawuk dari Cilacap.
  6. Danau Pengantin dari Tangerang
  7. Bulu Mata dari Jakarta Selatan
  8. Melaiq dari Mataram
  9. Ikan Merah dari Magelang
  10. Kelar Kelor dari Kulon Progo
  11. Limo Wasto dari Surakarta
  12. Pohon Pengantin dari Salatiga
  13. G-Rain dari Batu, Malang, Jawa Timur
  14. Lae Pandaroh dari Dairi
  15. Kanak Kembar dari Sangatta
  16. La Love dari Palu

Film pendek yang dibuat sengaja mengambil unsur ritual, tradisi, budaya dan kepercayaan masyarakat di Indonesia. Karena meski begitu, masih banyak masyarakat lokal yang tidak mengetahui tradisi maupun budayanya sendiri.

"Kalang Obong merupakan ritual yang dilakukan suku Kalang untuk memperingati 100 hari orang yang telah meninggal dan mengirimkan barang kesukaan. Biasanya ritual dilakukan di malam hari dengan membakar barang kesukaan, sesajen dan lainnya. Namun, siapa sangka masyarakat Kendal ternyata masih banyak yang belum tahu tentang ritual ini," kata Suryo Seno Bimantoro, Sutradara Kalang Obong di acara yang sama.

Suryo juga menjelaskan, tradisi Kalang Obong nyaris punah. Bahkan dalam beberapa tahun Kalang Obong baru dilakukan sebanyak tiga kali.

Kemudian trailer selanjutnya yakni Memargi Antar yang merupakan tradisi dari Bali. Karya Ni Putu Mulyani ini menceritakan upacara potong gigi untuk menghilangkan sifat sad ripu dalam diri manusia. Diantaranya hawa nafsu, serakah, bermabuk-mabuk, iri hati, bimbang dan amarah.

Menurut kepercayaan, seseorang yang menjalani ritual ini harus membuka matanya terus menerus. Karena apabila memejamkan mata maka kematian akan datang. 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X