Film Biopik Marilyn Monroe 'Blonde' Tuai Kritikan, Gambarkan Aborsi yang Kejam Banget

- Senin, 3 Oktober 2022 | 12:03 WIB
Potongan adegan dalam film Blonde (IMDb)
Potongan adegan dalam film Blonde (IMDb)

Film biopik Marilyn Monroe bertajuk Blonde yang tayang di Netflix menuai banyak kritikan dari orang-orang. Salah satu kritikan itu tertuju pada penggambaran aborsi yang dinilai sangat kejam.

Director nasional Planned Parenthood Federation of America, Caren Spruch berpendapat bahwa penggambaran aborsi dalam film tersebut sangat kejam dan memicu pemahaman yang salah tentang aborsi.

Baca Juga: Waduh! Dipakai Kim Kardashian pada Met Gala 2022, Gaun Ikonik Marilyn Monroe Rusak

"Karena film dan TV membentuk pemahaman banyak orang tentang kesehatan seksual dan reproduksi, sangat penting penggambaran ini secara akurat menggambarkan keputusan dan pengalaman nyata perempuan," kata Caren Spruch dilansir The Hollywood Reporter.

"Aborsi hal yang aman, perawatan kesehatan esensial, fan anti-aborsi telah lama berkontribusi pada stigma aborsi dengan menggunakan deskripsi janin dan kehamilan yang tidak akurat secara medis. Dalam film Blonde, diperlihatkan janin seperti bayi yang terbentuk sempurna," lanjut dia.

Diketahui, dalam film tersebut, diceritakan bagaimana Monroe pernah melakukan aborsi sebanyak dua kali secara ilegal karena tekanan emosional yang sangat besar.

Planned Parenthood sendiri menghormati lisensi artistik dan kebebasan. Namun penggambaran yang salah justru berakibat pada pemahaman yang salah juga.

Baca Juga: Wih! Foto Marilyn Monroe karya Andy Warhol Dilelang Rp2,8 Triliun

"Namun, gambar palsu hanya berfungsi untuk memperkuat informasi yang salah dan melanggengkan stigma seputar perawatan kesehatan seksual dan reproduksi," kata dia.

"Setiap hasil kehamilan – terutama aborsi – harus digambarkan secara sensitif, autentik, dan akurat di media. Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa setiap orang yang melakukan aborsi dapat melihat diri mereka sendiri di layar. Sangat disayangkan bahwa pencipta Blonde memilih untuk berkontribusi pada propaganda anti-aborsi dan menstigmatisasi keputusan perawatan kesehatan orang sebagai gantinya," lanjutnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X