HBO memesan 10 episode dari seri "Game of Thrones" yang disebut "House of the Dragon," sebuah laporan muncul bahwa saluran kabel premium ini telah mematenkan serangkaian seri lain yang dibuat oleh penulis George R.R. Martin.
"House of the Dragon" akan menceritakan 300 tahun sebelum peristiwa "Game of Thrones," sebuah seri fantasi abad pertengahan yang menjadi fenomena global sebelum berakhir delapan musim di bulan Mei.
Seri baru ini akan didasarkan pada buku Martin "Fire & Blood" dan akan menceritakan kisah House Targaryen, kata HBO.
Jaringan kabel premium, HBO mengumumkan "House of the Dragon" di sebuah acara yang bermaksud untuk membangkitkan antusiasme HBO Max, yaitu layanan streaming yang akan diluncurkan pada Mei 2020 dengan harga US$15/bulan dan siap bersaing dengan Netflix Inc dan Walt Disney Co.
Hingga saat ini, HBO tidak mengatakan kapan "House of the Dragon" akan tersedia.
Sebelumnya pada hari Selasa waktu setempat, publikasi Hollywood melaporkan bahwa, HBO telah membatalkan rencana untuk prekuel "Game of Thrones" yang dibintangi oleh Naomi Watts. Sebuah sumber yang mengetahui keputusan itu mengonfirmasi bahwa laporan itu akurat.
Sementara itu, "House of the Dragon" menceritakan seorang pilot untuk episode pertama pertunjukan itu, ia ditembak di Irlandia Utara awal tahun ini. Kisah ini dibuat ribuan tahun sebelum peristiwa yang diliput dalam "Game of Thrones."
Casey Bloys selaku presiden pemrograman di HBO, telah mengatakan kepada wartawan pada bulan Juli setelah syuting selesai pada episode percontohan, bahwa ia senang dengan apa yang telah dilihatnya.
"Itu terlihat sangat bagus. Para pemainnya luar biasa," kata Bloys di sebuah acara Asosiasi Kritik Televisi di Beverly Hills.
Musim terakhir "Game of Thrones" telah memenangkan 12 penghargaan Emmy, termasuk hadiah utama seri drama terbaik, pada bulan September.
Karakter pilot untuk prequel adalah salah satu dari beberapa proyek yang berhubungan dengan "Game of Thrones" yang dimasukkan ke dalam pengembangan di HBO sebelum akhir seri lanjutan lainnya.
