Sutradara film Joko Anwar menyebutkan bila begitu banyak cerita horor di Indonesia yang bisa dikembangkan dengan baik seperti dibuatkan film dan jadi soft-power. Hal ini bisa menjadi pop culture Indonesia bila dikembangkan.
Hal itu ia ucapkan di depan wartawan beberapa waktu lalu saat pengumuman 'Pengabdi Setan 2: Communion' yang akan menggunakan teknologi IMAX. Menurutnya, cerita horor di Indonesia bisa dijadikan pop culture seperti halnya negara lain menjadikan boyband sebagai pop culture mereka.
"Negara lain punya pop culture yang banyak. Mereka punya membuat asessment dari apa yang mereka punya. Ada yang menggunakan boyband sebagai kekuatan pop culture mereka lalu diekspor. Ada juga yang serial drama" cerita Joko Anwar.
"Horor adalah kekuatan soft power kita. Horor adalah sesuatu yang kita miliki di Indonesia."
@detectives_id Setuju ngfak kalau horor jadi salah satu pop culture kita? #PinterMilihTemen #horor
? DJ Goreng Goreng X Cuky Cuky Viral Tiktok - VinKy YT
Joko juga menyebutkan bila Indonesia sebagai negara yang terdiri dari banyak sekali kultur. Dimana setiap kultur ini membawa mitologi folklore cerita horornya masing-masing yang jumlahnya puluhan yang bisa dikembangkan.
"Karakter horor kita itu puluhan jumlahnya. Terakhir saya membuat invetarisasi untuk sebuah project, itu jumlahnya lebih dari 50 karakter horor. Jadi kita punya lebih dari 50 setan, teman-teman," kata Joko.
Ia juga menyebutkan bila kekuatan itu bisa dikembangkan lewat wadah film yang akhirnya bisa diekspor. Hal itulah yang menjadi misi terbesar Joko Anwar.
"Ini adalah kekuatan kita, kalau dikembangkan dengan baik bisa menjadi sesuatu yang bisa kita ekspor. Kalau dikembangkan dengan baik ini bisa jadi kekuatan soft-power kita," kata Joko.
"Inilah misi kami, kita bisa menjadikan horor menjadi kekuatan kita. Film adalah wadah untuk bisa kita jadikan showcase untuk kita jual kepustakaan horor kita. Kepustakaan karakter horor kita," tambahnya.
Nah, setuju nggak bila horor jadi salah satu pop culture ciri khas Indonesia?
