Upaya Amber Heard baru-baru ini untuk mendapatkan persidangan baru dalam kasusnya melawan Johnny Depp telah ditolak pihak pengadilan.
Heard mengajukan mosi untuk mengumumkan pembatalan sidang dan pengadilan baru memerintahkan dengan alasan bahwa salah satu juri bukanlah orang yang benar-benar dipanggil selama persidangan.
Seperti yang diketahui, Heard kalah dalam kasus pencemaran nama baik terhadap dirinya, yang diajukan oleh Depp pada tahun 2019 setelah dia menulis sebuah opini untuk The Washington Post.
Opini tak terbukti itu dari Heard menyebutkan Johnny Depp sebagai pelaku kekerasan dalam rumah tangga dan diduga membuatnya kehilangan peran dalam proyek terkenal di Pirates of the Karibia 6 dan Fantastic Beast: Secret Dumbledore.
Dilansir Screen Rant, Kamis (14/7/2022), setelah persidangan, tim hukum Heard mengajukan mosi agar kasus tersebut dinyatakan batal dengan persidangan baru yang diminta, karena kesalahan juri atas nama belakang yang tercampur.
Hakim Penney Azcarate, hakim Fairfax Country yang memimpin persidangan selama 6 minggu, membantah semua mosi Heard dengan menyatakan bahwa "Tidak ada bukti penipuan atau kesalahan".
Tim hukum Heard dan Depp diberi daftar juri lima hari sebelum tanggal mulai persidangan dan memiliki setiap kesempatan untuk mengajukan keberatan sebelum atau selama persidangan, tetapi tidak ada pengajuan apapun.
"Juri diperiksa, duduk untuk seluruh juri, berunding, dan mencapai vonis. Satu-satunya bukti di depan Pengadilan ini adalah bahwa juri ini dan semua juri mengikuti sumpah mereka, instruksi Pengadilan, dan perintah. Pengadilan ini terikat oleh keputusan juri yang kompeten," kata Hakim.
Terlepas dari penolakan pembatalan persidangan, tim hukum Heard masih dapat mengajukan banding atas putusan tersebut, yang sebelumnya mereka katakan akan mereka lakukan, menyebut putusan itu berlebihan dan tidak dapat dipertahankan.
Baik Heard dan Depp mengeluarkan pernyataan setelah putusan, dengan Heard mengatakan itu adalah "kemunduran" bagi wanita lain yang menderita kekerasan dalam rumah tangga.
