"Knives Out" Angkat Kembali SubGenre Detektif Klasik

- Senin, 9 Desember 2019 | 12:00 WIB
(Photo: Instagram @knivesout)
(Photo: Instagram @knivesout)

Rasa kecewa akan film Rian Johnson terdahulu "Star Wars; The Last Jedi" kini terobati. Film garapannya "Knives Out' mendapat banyak respon positif. Mulai dari Toronto International Festival 2019, sampai American Film Institute yang memasukannya dalam daftar 10 film terbaik 2019 bersama “Joker”, “Once Upon a Time In Hollywood”, dan “Parasite.”

Film Knives Out dibuka dengan adegan pembunuhan terhadap Harlan Thrombey (Christoper Plummer), seorang penulis novel misteri dalam rumahnya yang unik. Pembunuhan terjadi setelah perayan hari ulang tahun ke-85 tahun dan dihadiri oleh anak-anak dan beberapa cucunya yang bermasalah. 

Awalnya, polisi menduga kasus tersebut adalah kasus bunuh diri. Sampai akhirnya sepekan kemudian, seorang detektif swasta esentrik bernama Benoit Blanc (Daniel Craig) mengungkapkan kemungkinan ada pembunuhan berencana terhadap. Penyelidikan pun dimulai dengan menginterogasi para tersangka yang terdiri dari para penghuni di rumah Thombrey pada malam tersebut.

-
Poster resmi "Knives Out" (Photo: Knivesout.movies)

 

Salah satu kekuatan dari film tersebut adalah ide sang sutradara untuk mengangkat kembali salah satu genre klasik whodunit (dibaca who done it atau siapa pelakunya). Sejatinya, genre tersebut hanya popular di novel detektif era keemasan seperti dalam kisah Agatha Christie atau Ellery Queen. Hal itu sesuai yang diungkapkan sang sutradara dalam Latimes.com, di mana ia mengaku sebagai seorang “whodunit junkies.”

“Saya selalu suka dengan deretan para tersangka yang kebohongan mereka terungkap oleh sang detektif esentrik,” tutur sang sutradara. “Dan saya juga suka kejutan di akhir cerita. Saya ini penggila kisah-kisah whodunit.”

Biasanya, kisah whodunit hanya dikenal di era film detektif klasik, yang kemungkinan sukar disukai di era kekinian. Apalagi banyak dialog antara tokoh dalam rangka menguraikan kisah misterinya. Namun Rian Johnson berhasil membuat whodunnit versinya tidak membosankan. Salah satunya menggabungkannya dengan gaya suspense ala Alfred Hitchock.

“Knives Out itu adalah sebuah usaha untuk menggabungkan style whodunnit ala Agatha Christiedengan gaya thriller ala Alfred Hitchcock. Di mana hal itu tantangan yang besar. Karena Hitchcock benci dengan cerita whodunnit. Ini seperti usaha untuk mendamaikan Agatha Christie dan Alfred Hitchcock.“

Jejeran para artis yang memerankan film ini juga bisa dibilang jempolan. Tidak ada karakter yang percuma dalam film tersebut. Termasuk Daniel Craig yang menampilkan karakter dan akting yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Dengan julukan “the last gentlemen sleuth,“ Craig tampil sangat esentrik dan membuat orang bertanya-tanya apa yang sebenarnya ia lakukan. 

-
Danie Craig sebagai detektif Benoit Blanc (Photo: Instagram @knivesout)

 

Menonton film ini seperti sedang melakukan tiga perkerjaan sekaligus; memutar otak, menahan napas, serta senyum-senyum sendiri nggak jelas. Yang paling penting adalah plot twist penuh kejutan serta adegan penutup yang membuat semua orang bertepuk tangan. Karena hal itulah yang terjadi saat pemutaran perdananya beberapa waktu lalu di Cinema XXI.

Untuk sementara film ini hanya bisa dinikmati saat pemutaran midnight. Buat kamu yag suka cerita detektif ala Sherlock Holmes, Hercule Poirot dan Columbo, pastikan nonton film yang satu ini. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X